Rabu, 16 Mei 2018

Dampak dan Gejala Intoleransi Gluten



DAMPAK DAN GEJALA INTOLERANSI GLUTEN

Oleh: Intan Dian Heryani

Untuk Komunitas Ibu Berdaya Karawang


1. KELELAHAN SETELAH MAKAN

● Perhatikan tingkat energi kita setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung gluten. Kadang-kadang tingkat energi dapat sedikit menurun setelah mengkonsumsi santapan besar, saat tubuh bekerja mencerna makanan.

● Karena tubuh penderita intoleransi gluten harus bekerja lebih keras untuk melawan efek-efek pada saluran pencernaan, rasa lelah bisa terjadi setelah makan.

● Tidak seperti kelelahan yang biasanya dirasakan setelah beraktifitas berat, pasien intoleransi gluten dapat merasa sepenuhnya lelah setelah makan.


2. KONDISI MENTAL DAN EMOSIONAL SETELAH MAKAN GANDUM ATAU PRODUK GANDUM BERUBAH MENJADI KURANG BAIK

● Ada banyak pasien intoleransi gluten yang mengeluh mengalami rasa kesal atau mood kurang baik setelah makan produk gandum/ terigu.

● Kekesalan atau mood yang kurang baik dapat berhubungan dengan kelelahan atau dapat terjadi akibat kelelahan menyeluruh yang dirasakan halnya seperti orang-orang sakit flu.

● Beberapa pasien intoleran gluten mengeluhkan memiliki "pikiran berkabut".

● Pasien sangat mudah kehilangan jalan pikiran serta sulit berkonsentrasi.

● Gejala sakit kepala tidak spesifik

● Gejala sakit kepala bisa seperti: 

a. Migrain

b. Sakit kepala tension (sakit kepala tipe ketegangan)

c. Sakit kepala cluster (sakit kepala sebagian yang berulang)

● Meskipun tidak ada jenis yang spesifik berhubungan dengan intoleransi gluten, pola sakit kepala, yang dialami oleh banyak pasien intoleransi gluten, secara konsisten terjadi dalam waktu 30 menit ~ 1 jam sesudah makan.


3. KENALI ALARM TUBUH BERUPA KEBAS SENDI ATAU KESEMUTAN

● Sering kali pasien intoleransi gluten mengalami nyeri sendi dan terkadang kebas atau kesemutan pada lengan dan kaki.

● Jari kaki tiba-tibs kram

● Otot betis kejang

● Tangan dan kaki sering kesemutan


4. KENALI ALARM TUBUH BERUPA GEJALA PENCERNAAN YANG BURUK, SERING KALI KITA MENGANGGAPNYA MAAG ATAU MASUK ANGIN

● Sebetulnya pasien sensitivitas gluten cenderung jarang mengalami gajala terkait lambung dan usus, tetapi gangguan tersebut masih dapat terjadi.

● Setelah makan, kondisi seperti kembung, buang angin, diare, sembelit, dan nyeri perut dapat terjadi.

● Seringnya kita menganggap hal itu maag atau masuk angin.


GEJALA JANGKA PANJANG 

1. BERAT BADAN SEPERTI YOYO TERKADANG TURUN DAN NAIK TANPA ALASAN

● Sensitivitas gluten berhubungan erat dengan penurunan berat badan.

● Intoleransi gluten seiring waktu juga dapat menyebabkan penambahan berat badan tanpa alasan.

● Kenaikan berat badan seperti YOYO, naik turun tanpa alasan tidak beraturan.

● Karena gluten sulit dicerna sehingga terjadi penumpukan sisa-sisa di pencernaan yang membuat metabolisme tidak baik.

2. SELAMI DIRI LEBIH DALAM KETIKA TERJADI PERUBAHAN MENTAL

● Terjadinya depresi.

● Perubahan perilaku.

● Mudah marah, sulit berpikir positif, mudah cemas, mudah sedih.

● Fluktuasi suasana hati dapat disebabkan oleh intoleransi gluten.

● Hal ini dikarenakan gluten menempel di usus, sementara usus berfungsi untuk menyerap nutrisi, penyerapan nutrisi terhambat, sehingga nutrisi otak terhambat dan menggangu hormonal.

● Catat semua rincian terkait gejala mental, termasuk tingkat keparahan, dan frekuensi gejala.

3. ADA KEMUNCULAN RUAM DAN EKSEM PADA KULIT

● Ambil gambar ruam jika mungkin, dan ukur diameter ruam jika muncul di bagian tubuh tertentu saja.

● Catat hal-hal berikut ini:

a. Deskripsikan penampilan dan karakteristik ruam. Apakah menonjol, datar, melingkar, atau bebercak?

b. Apakah ada lepuh?

c. Apakah ruam terasa gatal, nyeri, atau terinflamasi?

d. Kondisi apa yang memperparah ruam? Dengan kata lain, apakah pakaian ketat, mandi air panas, atau kelembaban membuat ruam menjadi lebih mengganggu?

● Gejala seperti penyakit herpes pun kadang terjadi

4. TERGANGGUNYA KESEHATAN HORMONAL WANITA

● Adanya gangguan seperti hormonal seperti siklus menstruasi tidak teratur, sindrom pramenstruasi (premenstrual syndrome (PMS)), kram menstruasi yang parah, keguguran, dan infertilitas bahkan PCO

● Beberapa dokter sekarang secara rutin menyelidiki kemungkinan sensitivitas gluten pada pasangan yang gagal memiliki anak dan menderita infertilitas tanpa alasan jelas.


PENANGANAN

LANGKAH AWAL PENANGANAN

Catat Gejala Apa Saja yang Timbul

1.  Periksalah ke Dokter untuk menghilangkan kemungkinan penyakit celiac dan alergi gluten

Celiac ataupun alergi gluten keduanya merupakan kondisi serius yang dapat menyebabkan komplikasi kesehatan jangka panjang jika tidak dirawat

• Alergi gluten: memiliki gejala yang meliputi gatal, bengkak, dan iritasi di seKitar mulut; ruam atau urtikaria (hives) yang terasa gatal; hidung tersumbat dan mata gatal; kram, mual, muntah, atau diare; sesak napas dan anafilaksis.Alergi gluten paling umum terjadi pada anak-anak dan biasanya hilang setelah berusia 5 tahun. Uji kulit atau darah dapat mendeteksi alergi gluten.

• Penyakit celiac: merupakan reaksi imun yang secara progresif menghancurkan vili penyerap nutrisi di usus halus. Tubuh kemungkinan tidak menyerap nutrisi dengan baik, dan usus halus dapat menjadi permeabel, yang berarti isi usus dapat merembes keluar dari usus. Penyakit celiac dapat dideteksi dengan uji darah dan biopsi usus halus.

• Jika hasil kedua uji negatif dan menduga bahwa Kita mungkin sensitif terhadap gluten, penyebab utamanya kemungkinan adalah intoleransi gluten.

2. Diskusikan dengan dokter yang mengerti tentang intoleransi gluten

• Diskusikan dengan dokter yang ahli dan mengerti tentang intoleransi gluten, dan tanyakan tentang uji diagnostik yang dapat mendeteksi kondisi-kondisi terkait intoleransi gluten

• Banyak dokter yang menganggap Kita hanya maagbiasa, karena gejalanya hampir sama

• Meskipun tidak dapat memastikan sensitivitas gluten, uji tersebut dapat memastikan keberadaan kondisi tertentu yang biasanya terjadi akibat intoleransi gluten. Beberapa kondisi terkait meliputi

a. Kadar besi rendah

b. Lemak pada tinja

c. Kesehatan gigi yang buruk akibat gizi buruk

d. Penyerapan kalsium yang buruk

e. Pertumbuhan terhambat pada anak-anak

3. Coba hindari makanan mengandung gluten selama 4 minggu

• Coba benar benar hindarisekecil apapun makanan yang mengandung gluten atau apapun yang mengandung gluten untuk observasi

• Waspadai sumber gluten tersembunyi di dalam saus salad, bumbu penyedap, sup, saus, dan bahkan kosmetik. 

• Vitamin dan suplemen juga dapat mengandung gluten. 

• Periksa selalu label bahan pada semua produk makanan dan kosmetik.

4. Perbaiki pola hidup menjadi lebih sehat 

• Perbaiki Pola makan, banyak mengandung sayur dan buah dan bahan alami

• Olahraga ringan dan teratur

• Minum air putih

• Atur pola kegiatan harian

• Jadwal dan dealine pekerjaan diatur sebaik mungkin agar mengurangi depresi berkepanjangan

• Perawatan diri, termasuk ibadah di dalamnya juga penting

• Karena sehat bukan hanya fisik melainkan termasuk kesehatan iman, hati, dan pikiran

5. Catat progress dan gejala yang timbul selama proses perubahan pola makan dan pola hidup

• Catat progress dan gejala yang timbul selama proses perbaikan

• Buat jurnal gejala untuk mencatat semua perubahan yang terjadi selama perubahan pola makan Ataupun pola hidup

• Buka kembali halaman gejala, dan perhatikan apakah gejala-gejala yang tertulis mengalami perubahan atau hilang sejak gluten dibuang dari pola makan.

6. Coba kembali makan gluten setelah 4 minggu tanpa gluten

• Perhatikan apa yang di rasakan saat mulai makan gluten lagi. 

• Jika gejala yang sudah hilang muncul lagi setelah menyertakan kembali gluten ke dalam pola makan

• Kita merasa lebih buruk daripada saat menjalani diet tanpa gluten, atau gejala gejala yg dulu dirasakanmulai terasa kembali, kemungkinan memiliki intoleransi gluten

7. Hilangkan gluten secara permanen dari pola makan setelah menemukan adanya kemungkinan intoleransi gluten

• Untuk memperbaiki kondisi yang muncul akibat intoleransi gluten, Kita perlu menghilangkan penyebab, tidak hanya merawat gejala saja.

• Ganti makanan yang mengandung gluten, seperti gandum, jelai, gandum hitam, semolina, dan spelt, dengan alternatif sebanding yang tidak mengandung gluten, seperti arrowroot, tepung kacang tanah, quinoa, tepung beras, dan tepung kedelai. Cobalah tips dari National Institutes of Health untuk mempelajari makanan jenis apa yang dapat dan tidak dapat di makan, focus padaapa yg bisa dimakan saja

• Tidak seperti alergi gluten, yang pada akhirnya dapat sembuh dengan sendirinya seiring waktu, intoleransi umum terhadap gluten merupakan kondisi permanen pada sebagian besar pasien.

• Tambahkan protein dan serat tambahan pada menu gluten free kita


Catatan;

• Gluten tersembunyi pada kaldu bubuk, saus, malt (produk jelai) dan pati makanan termodifikasi, kecuali produk secara khusus dilabeli berasal dari jagung,

• Gejala intoleransi gluten dapat diperparah oleh kehamilan, persalinan, penyakit, infeksi, stres, dan operasi bedah.

• Hanya karena berlabel “bebas gluten” tidak berarti produk tersebut bagus untuk Anda. Juga, menjalani diet bebas gluten tidak menjamin penurunan berat badan.

• Jika ingin mulai memberlakukan diet bebas gluten pada anak tanpa berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu. Dokter perlu menghilangkan kemungkinan penyakit celiac dan alergi gluten. Jika dokter menilai anak Anda memerlukan diet bebas gluten, dokter akan memberikan instruksi, untuk melakukan diet tersebut dengan benar, serta pengawasan berkelanjutan selama proses tersebut.

• Walaupun anak tidak gluten intoleran atau alergi terigu, sebaiknya pemberian terigu tidak dianjurkan setiap hari

• Jika tidak dirawat, sensitivitas gluten tidak hanya berhubungan dengan gangguan reproduktif pada wanita tetapi juga gangguan autoimun, osteoporosis, kanker usus halus, dan penyakit hati.


Sumber :

Gluten Free Worldwide 

http://www.glutenfreeworldwide.com/resources-coeliac-disease/coeliac-disease/

http://www.glutenfreeworldwide.com/resources-coeliac-disease/gluten-free-diet/


Celiac Disease Foundation (https://celiac.org/live-gluten-free/glutenfreediet/what-is-gluten/)


Live Science (https://www.livescience.com/53265-what-is-gluten.html)

http://online.wsj.com/article/SB10001424052748704893604576200393522456636.html

http://www.celiaccentral.org/non-celiac-gluten-sensitivity/introduction-and-definitions/

http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/wheat-allergy/basics/tests-diagnosis/con-20031834


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan untuk Guru Rumah

Renungan untuk Guru Rumah Pemaparan Dari Miss Rina Mari kita mengenal para Ummahatul mukminin 1. Asiyah istri Firaun 2. Khadijah Binti Khuwa...