Kamis, 16 Mei 2019
Menulis Sebagai Terapi Jiwa
Rabu, 15 Mei 2019
Menulis Metode STAR
QUOTE PERKENALAN
Menulis Itu?
Menulis itu merajut kata demi kata mengujung istimewa, mengakar di hati. Menulis itu visualisasi ide, mimpi dan pengalaman mengikat makna ketika mulut sudah tak mampu berkata, tapi hati ingin berlari membawa asa menjadi muara segala rasa. Menulis untuk berbagi cerita, mengukir kenangan sebelum ingatan memudar, curhat yang tiada habisnya, menyuarakan hati nurani, mewujudkan cinta, mengarsipkan pemikiran.
Menulis itu membuat bahagia dan menghibur, mengukir senyum lewat untaian kata, membuang emosi dan salah satu cara mengurangi stress, healing negative thingking, energy yang harus disalurkan untuk menjaga kewarasan serta mengurangi gosip.
Menulis adalah cara mengingatkan diri sendiri, karena dengan menulis ada sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan, proses belajar, mengobservasi, menganalisis, dan muhasabah diri.
Menulislah maka kau ada, menyapa dunia, membuat hidup lebih hidup, menjadi abadi dimana jasad tidak lagi merasa. Menulis itu melebur ke alam, menemui siapapun yang Ia takdirkan untuk ditemui, menjadi instrument perekam sejak sejarah untuk menjaga ilmu, pendapat, pemikiran, opini dan argument dari keraiban yang kelak akan dikenang dikemudian hari serta media dakwah yang sangat bermanfaat.
Menulis membuat kita semakin dekat pada Sang Pencipta. Karena menulis juga mencipta, mencipta karya dengan bantuanNya. Tak ada seorang penulispun yang dapat menulis dengan pikirannya, semua diilhami olehNya dan semua adalah pemberianNya. Jadi, tak perlu bangga dengan menulis, karena menulis adalah ejawantah dari setiap keridhoanNya. Bukan dari diri yang fakir ini
Menulislah untuk anak-anakmu kelak, untuk mewarisi peradaban ini, writing is legacy.
"Menulislah jangan berhenti, suarakan hati nuranimu, kemudian setelahnya biarkan tulisan itu membela dirinya sendiri. biarlah tulisanmu itu mengikuti takdirnya"(Buya Hamka )
“Menulislah, sebelum namamu ditulis di batu nisan” - Om Donat (Donatus A. Nugroho)
Tanya Jawab Cidera Pada Anak
Tema: "Cidera Pada Anak"
Narasumber: dr. Ananda Putri Maharani
Lokasi: WAG Ibu Profesional Asia
Waktu: 27 April 2019
Pukul: 20.00~21.00 WIB
Moderator: Geta Yuanita, Chairun Niza, Vita
Senin, 13 Mei 2019
Pengenalan Eco Enzym
Materi penunjang pengetahuan akan Eco Enzym
Kenapa kita harus aktif dalam kegiatan melestarikan lingkungan?
Kehidupan kita dan anak cucu kita akan tergantung dari kesehatan Bumi kita, apa jadinya kehidupan anak cucu kita selanjutnya kalau Bumi kita tidak terawat? Salah satu dampaknya adalah pemanasan global. Betul, suhu disetiap belahan Bumi mengalami peningkatan, bahkan di daerah kutub. Bahayanya adalah mencairnya gunung-gunung es yang akan berakibat naiknya permukaan air laut sehinggadaratan-daratan rendah akan tenggelam.
Apa dampak sampah bagi kelangsungan hidup kita di Bumi?
Sampah berpengaruh terhadap proses pemanasan global. Sampah menghasilkan gas Metana. Gas metana merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Bahkan, gas tersebut memiliki potensi lebih besar ketimbang gas karbon dioksida (CO2). Gas metana memiliki nilai Global Warming Potensial (GWP) 21. Artinya, setiap molekul metana mampu memanaskan 21 kali lipat dari molekul CO2.
Adakah cara menanggulanginya?
Untuk membantu mengatasi polemik pemanasan global ini, kita cukup dimulai dari diri sendiri. Kita dapat mengurangi sampah-sampah rumah tangga dengan cara dioleh menjadi hal yang bermanfaat.
Bayangkan 1 keluarga jika mengurangi sampah rumah tangga 1kg /hari saja dan ada 1000 keluarga saja kita telah membantu pemerintah mengurangi sampah sebanyak 1 ton. Bagaimana jika 10.000 keluarga, 100.000 keluarga bahkan 1 juta keluarga?
Dari sekian banyak cara pengolahan sampah, yang kita sarankan adalah pengolahan sampah menjadi Eco Enzym.
Eco Enzym itu apa?
Eco Enzym dikenalkan oleh Dr. Rosukon dari Thailand, Dr. Rosukon aktiv dalam pengembangan dan penelitian Eco Enzym selama 30 tahun. Juga aktiv mengajak orang-orang untuk memproduksi Eco Enzymdi rumah untuk mengurangi dampak pemanasan global. Salah satu murid langsung dari Dr. Rosukon adalah Prof. Joen di Malaysia juga ibu Vera Tan di Batam.
Kita sangat beruntung karena dapat langsung belajar dan sharing pengetahuan langsung dari murid beliau yang telah berpengalaman puluhan tahun. Adapun langkah pembuatan Eco Enzym adalah sebagai berikut.
Komposisi dan skala bisa kita atur sesuai kebutuhan.
10 liter air
3 kg sampah organik
1 liter molases/ 1kg brown sugar
Cara pembuatannya, campurkan air dan molases lalu aduk rata lalu masukan sampah organik ke dalamnya, tutup rapat selama 3 bulan.
Setelah 3 bulan, kita dapat memanen cairan Eco Enzym dan ampas Eco Enzym. Cairan ini yang nantinya akan kita gunakan sedangkan ampasnya dapat kita pakai sebagai pupuk untuk tanaman kita.
Manfaat Eco Enzym?
Banyak manfaat cairan Eco Enzym yang telah kita buat misalnya:
1. Untuk mencuci piring
2. Untuk mengepel lantai
3. Untuk mencuci buah
4. Untuk mandi
5. Sebagi pupuk tanaman
6. Dan lain sebagainya
Sampai disini sekilas pengetahuan akan Eco Enzym, selanjutnya akan kita bahas langsung dalam proses praktek pembuatannya.
Terima kasih.
Minggu, 12 Mei 2019
'A' Home Team
‘A’ HOME TEAM
Kata pertama judul di atas adalalah home, bukan house. Adakah bedanya? House adalah bangunan fisik yang dihuni dan biasa disebut rumah, sedangkan home adalah tempat dimana kita merasa nyaman tinggal dan beraktifitas selama berada disana. Home adalah s u a s a n a , m e s k i t i d a k h a r u s berbentuk fisik.
Anggota dalam home team adalah keluarga inti: ayah, ibu, dan anak, dan bisa ditambah dengan keluarga yang tinggal dalam rumah tersebut.
Kita jalan-jalan yuk… Pertama kita akan menuju ‘rumah masa depan’. Sebuah kawasan yang tenang, sepi - hanya ramai pada moment tertentu saja. Juga menyeramkan, meskipun sekarang sudah banyak dibangun ‘rumah-rumah’ sejenis yang lebih mewah dan tertata. Tapi ya…tetap saja, kita tak mau lama-lama disana. Lha, wong itu kuburan je… Jadi, yuk kita jalan ke tempat berikutnya: pasar. Bertolak belakang dengan yang pertama, tempat ini justru ramai, ribut dan berebut suara, sesak, dll. Hufft, sumpek! Sekarang kita menuju lapangan sepakbola, mengunjungi ruang gantinya. Eh, ternyata sedang ada briefing antara pelatih dan team.
Mereka saling berdialog dan berdiskusi untuk satu tujuan, yaitu memasukkan bola ke gawang lawan dan menang. Ada interaksi antara pelatih dan team dan antar anggota team, ada pula pembagian peran.
Nah, jika kondisi dan suasana itu kita analogikan dengan keluarga dan rumah kita, apakah keluarga kita sudah termasuk sebuah team, masih mencari bentuk sebuah team, atau baru berupa kerumunan, atau bahkan kuburan? Yang jelas, kita nggak mau Suasana rumah seperti kuburan kan?
Jika merujuk pada kata team, maka itu terdiri dari sekurang-kurang 2 orang atau lebih. Suami istri bisa jadi adalah sebuah team, apalagi ditambah dengan anak-anak. Ciri - ciri sebuah team adalah sbb:
Jadi, team adalah sekumpulan orang yang berinteraksi, berkomunikasi dan, berbagi peran untuk mencapai tujuan yang sama. Sedangkan kerumunan adalah sekelompok orang yang kebetulan berada di tempat yang sama, namun tidak memiliki tujuan yang sama-sama menyatukan, dan tak ada komunikasi untuk saling mengerti. Fokus A Home Team adalah: komunikasi/interaksi produktif, tujuan, berbagi peran.
Meal Plan, Meal Prep, dan Food Prep
Bismillah...apa kabar pare geulisπ Perkenalkan saya Dhani, shipper Kabin Cooking dari Kampung Bakat 3. Mari kita mulai...πππ Dalam pi...
-
Bismillah...apa kabar pare geulisπ Perkenalkan saya Dhani, shipper Kabin Cooking dari Kampung Bakat 3. Mari kita mulai...πππ Dalam pi...
-
BELAJAR MENJADI MANAGER KELUARGA HANDAL Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch#5 Resume Tanya Jawab Nicehomework#6 Peresume : Dhan...
-
》 3 Aktifitas Penting : Ibadah serta bermain dan belajar bersama anak Berbenah rumah (Menyiapkan makanan untuk keluarga, cuci baju, memb...