Jumat, 14 April 2023

Tanya Jawab FILOSOFI MONTESSORI (kelas Relay)

TANYA-JAWAB FILOSOFI MONTESSORI

Narasumber: Nafila Rahmawati


Pertanyaan 1

-------------

Assalamu'alaikum

Nama : *Putry*

Usia anak : 4 tahun

Domisili : Sidoarjo

☝🏻Saya memiliki anak usia 4 tahun dan sekarang anak saya sudah masuk TK A. Anak saya termasuk anak yang aktif. Dia suka bermain . Ketika saya ajak anak untuk belajar atau mengaji . Anak saya termasuk susah untuk fokus atau berkonsentrasi. Memang saya tidak memaksa anak saya . Saya ikut alur anak saya disaat dia mau belajar atau mengaji saya ikutin dan sebaliknya. Anak saya termasuk cepat bosan kalo belajar atau mengaji. 

Bagaimana mengatasi agar anak bisa fokus ya Bun , fokus belajar atau pun kegiatan lainnya? Terima kasih.

Pertanyaan 2

---------------

*Sandi Susanti, usia 7 tahun. Purwakarta (Jawa Barat)*

1. Anak saya perempuan, di asuh oleh oleh nenek nya karena saya bekerja. Selama di asuh oleh nenek nya anak ku benar disiplin dan rajin. Entah kenapa anak saya jadi berubah malah kebalikannya dari itu. 

2.dalam mengerjakan tugas terutama dari sekolah atau di sekolah anak ku kurang fokus dan konsentrasi.

☝🏻Yang jadi pertanyaan bagaimana menghadapi masalah tersebut ? Sekian dan terimakasih.


*🧕Ms.Nafila*

Pertanyaan 1 & 2

Tentang fokus atau konsentrasi anak:

Fokus adalah kemampuan yang tidak bisa kita bangun secara impromptu. Anak hingga usia 6 tahun, rentang konsentrasinya hanya berkisar antara 2 sampai 3 kali usianya. Montessori melatih durasi fokus anak lewat kegiatan Exercise of Practical Life dan Sensorial. Lewat EPL dan Sensorial yang kegiatannya sederhana, terbukti anak lebih fokus daripada langsung lompat ke kegiatan yang challenging. Kenapa? Karena nature mereka membutuhkan kegiatan tersebut, dari dalam diri mereka ada dorongan untuk mahir di area sederhana lebih dulu baru secara bertahap maju ke kegiatan yang lebih kompleks. Untuk daftar kegiatan EPL dan Sensorial Montessori silakan merujuk ke buku Metode Pengajaran Montessori Tingkat Dasar dari David Gettman

Untuk pertanyaan Mom Sandi, mohon maaf saya kurang informasi detail dan tidak berhak menjustifikasi perubahan sikap anak Mommy. Ada baiknya ditelusuri perubahan lingkungan dan pergaulan yang berpotensi mempengaruhi perubahan sikap. Melihat usia anak, sebaiknya anak dibiasakan untuk berdiskusi ringan hal apa saja yang membuat dia nyaman dan tidak nyaman.


Pertanyaan 3

-------------

Assalamu'alaikum bunda

Saya *Ulfah, ibu dri Alifa (2thn7bln), Palopo*

☝🏻Adapun pertanyaan saya sbb;

1. Ketika ad satu permainan/kegiatan mendapat penolakan dari anak,apakah harus tuntas sampai berhasil,meskipun itu sampai beberapa hari dgn durasi yg cukup lama ??

2. Selama kegiatan/permainan berlalngsung tiba2 ad teman.y main kerumah,apakah kegiatan d berhentikan atw tetap lanjut??

Terimaksih 🙏🏻🙏🏻🙏🏻


*Ms.Nafila*

Ulfah/Palopo

Anak mempunyai preferensi pribadi. Ketika mereka menolak berkegiatan, bisa jadi banyak hal yang mempengaruhi mereka (misal: mood buruk sejak pagi karena banyak hal yang tidak berkenan di hatinya, tidak tertarik dengan material, tidak tertarik dengan cara pendamping membersamai belajar atau belum masuk sensitive period).

Montessori dengan prinsipnya "respect to the child", menghargai keadaan anak yang demikian dengan cara menunda berkegiatan pada hari tersebut dan menawarkan pada anak untuk mengerjakannya di hari lain. Bisa juga dengan cara menyiapkan back up aktivitas lain (dengan catatan tetap memperhatikan sensitive period mereka)

Kedatangan teman bisa menimbulkan rekasi berbeda pada tiap anak. Amati saja anak Mommy, apakah ritme kerjanya stabil atau menurun. Jika memang stabil, bisa dilanjutkan. Jika menurun, tawarkan padanya apakah mau melanjutkan atau menyudahi kegiatan dan mengulang di hari lain.


Pertanyaan 4

-------------

Assalamu'alaikum

*Bity, 9 bulan, Bogor*

☝🏻Apa dan bagaimana syarat _prepared environment_ yang sesuai dengan usia anak dalam Montessori at home?


*Ms. Nafila*

Bity/Bogor

Prepared Environment secara sederhana bisa dikembalikan pada tujuan utama Montessori, yaitu memfasilitasi anak agar bisa menolong diri mereka sendiri dan mencapai kemandirian. Prepared Environment dalam Montessori perlu mengandung unsur: kebebasan (anak bisa mengakses apapun kebutuhan mereka). keberaturan (semua benda diletakkan sesuai kategori dan tidak berpindah dalam jangka waktu yang terlalu dekat, estetika (lingkungan menyediakan keindahan dan kerapian yang harmonis), realitas dan natural (lingkungan menyediakan akses anak pada material alami: kayu, kaca dan keadaan nyata dalam keseharian, Montessori tidak mendukung penggunaan material plastik: misal gunting atau alat makan plastik), mengandung stimulan intelektual (adanya material lima area pembelajaran Montessori).


Pertanyaan 5

-------------

🧕 *Bunda Umi, Jombang*

☝🏼 Bagaimana cara menerapkan Montessori kepada anak usia 1 dan 3 thn di waktu yg tepat? Sedangkan sy bekerja sampai sore.


*Ms.Nafila*

Bunda Umi/Jombang

Jika Mommy bekerja dan hanya punya waktu sore hari bersama anak, saya rasa setelah maghrib masih efektif untuk membersamai anak belajar. Yang dibutuhkan adalah komitmen dan seberapa jauh percaya pada metode Montessori. Manajemen waktu akan sangat subjektif dan bersifat personal sehingga saya tidak berhak menyusun jadwal pribadi Mommy.


Pertanyaan 6

-------------

Assalamu'alaikum

Saya *Indana Ajmala*, ibu dari M.Qawwam Al-Akbar umur 4 tahun, tinggal di lombok NTB

☝🏻Sy mau bertanya apakah montessori bisa mulai di praktekkan pd anak yg sudah berusia 4 tahun? Dan apa saja contoh kegiatan montessori utk anak umur 4 tahun? Terima kasih.


*🧕Ms.Nafila*

Indana/Lombok

Montessori adalah pendekatan pendidikan sekaligus pola pengasuhan early chlldhood, usia 2 hingga 6 tahun. Sehingga anak Mommy yang berusia 4 tahun, masih tergolong usia yang pas untuk menerapkan Montessori baik di rumah maupun untuk pilihan sekolah. Jika baru akan memulai Montessori di rumah, saya menyarankan memulai dengan kegiatan Exercise of Practical Life dan Sensorial Montessori. Jika ingin memulai pure Montessori rujukan kegiatannya bisa ditemukan di buku David Gettman, untuk Montessori Insipred bisa merujuk buku Montessori di Rumah dari Elvina Lim K.


Pertanyaan 7

--------------

*Wulan Husain, Najwa (3y9m) & Shanum (1y3m) asal Makassar*

☝🏻Pertanyaan:

1. Apa perbedaan mendasar antara pendidikan dengan metode montessori dengan pendidikan anak di taman kanak2 atau pendidikan progresif? Apa efek masing2 metode terhadap perkembangan anak?

2. Bagaimana trik nya menghadapi situasi jika ada teman anak kita datang bermain dirumah dan ingin ikut memainkan apparatus montessori yg disediakan, padahal kita juga mau mengajarkan supaya anak tidak pelit dan bergiliran meminjamkan mainannya?

3. Apakah setiap kali anak memainkan satu kegiatan hrus diawali dengan presentasi, karen sering kali anak saya selalu mengambil bakinya sendiri dan main sendiri, klo isi baki nya permainan baru, baru dia akan bertanya "ini apa". Tp klo sudah pernah dipresentasikan, dia akan coba mainkan sendiri, kadang hasilnya sesuai yg pernah dipresentasikan kadang juga semau2 ny dia. Itu bgm apakah dibiarkan begitu atau hrus ada penanganan sendiri?

4. Bagaimana trik prepared environment untuk dua anak dlm stu rumah dengan perbedaan usia yang satu masih 1y dan yang satu sdh 3y, krn yg 1y selalu interest dengan semua baki yang disediakan walhasil kadang bikin berantakan juga.


*🧕Ms.Nafila*

Wulan/Makassar

1. Pertanyaan nomor 1 akan saya jawab lewat foto di bawah

2. Sebagai orang Indonesia yang mengedepankan adat ketimuran, dalam hal ini mengajarkan berbagi kepada anak, tentunya adalah sebuah hal terpuji. Namun pada kehidupan nyata, ada beberapa hal yang tidak perlu kita bagi. Di sekolah Montessori, biasanya Directress akan menawarkan pada anak apakah bersedia berbagi atau tidak. Kemampuan untuk mengkomunikasikan keberatan untuk berbagi juga perlu, karena anak harus dilengkapi skill menimbang mana yang wajar ia bagi dan mana yang harus ia pertahankan sebagai haknya. Jika anak sedang tidak ingin berbagi (main bersama), katakan padanya bahwa teman akan menunggu untuk bergiliran menggunakan materi. Di lain kesempatan, Mommy bisa melakukan sounding pada kondisi yang seperti apa saja anak perlu berbagi. It takes time, tapi memang begitulah tugas orang tua 💞

3. Jika anak sudah "mastering" satu kegiatan, persilakan mereka mengeksekusi sendiri meskipun tanpa presentasi. Hal ini berarti anak sudah sepenuhnya paham job desc-nya. Presentasi cukup dilakukan pada material baru atau material yang belum ia kuasai dengan lancar

4. Untuk anak Mommy yang berbeda usia 1 dan 3 tahun, bisa disiasati dengan meletakkan material pada ketinggian yang berbeda. Misal: Jika menyediakan tray kegiatan untuk si 3th, letakkan pada rak level ketinggian kedua atau ketiga yang sekiranya tidak bisa dijangkau oleh si 1th. Catatan, bedakan kegiatan anak sesuai kebutuhan usia mereka. Misal: si 3th bermain transfer, si 1th bermain sensory play. Berantakan sebetulnya hanyalah hasil yang kita lihat sebagai orang dewasa, tapi bagi anak ada proses bekerja dan pengalaman yang mereka dapatkan ketika sedang bermain. Berantakan hanya residu proses belajar yang sifatnya sementara dan bisa kita bereskan sambil secara kontinyu di sounding kepada anak.


Pertanyaan 8

--------------

Saya *adisty, usia anak 3th 3bulan, domisili di klaten*

☝🏻Bagaimana bentuk kegiatan atau contoh nyata untuk mengisi setiap periode perkembangan dari periode pertama hingga ke empat? Terima kasih.


*🧕Ms. Nafila*

Adisty/Klaten

Mohon maaf saya karena keterbatasan waktu saya tidak bisa menyebutkan satu persatu jenis kegiatan untuk setiap periode perkembangan 🙏

Secara garis besar, pendamping anak perlu sangat fokus di dua periode pertama karena 90 persen otak manusia berkembang di usia 0-6 tahun. Montessori mengembangkan motorik, kognitif, sosial emosional dan spiritual anak lewat lima area pembelajarannya (Exercise of Practical Life, Sensorial, Bahasa, Matematika, Budaya). Untuk break down kegiatan Montessori, Mommy perlu merujuk pada buku David Gettman atau mengikuti kelas workshop lebih lanjut.


Pertanyaan 9

-------------

Assalamu'alaikum Bun.. Sy *Maya, usia anak 4 th, domisili Bontang*

☝🏻 Aktivitas montessori anak sy baru mulai 2 hari ini, dia antusias, semua aparatus yg sy sediakan dia mainkan dengan antusias, namun tidak bertahap, (dalam 2 jam, dia spooning, meronce, mengelompokkan kancing berdasarkan ukuran), apa ini menyalahi aturan montessori, apa efeknya jika ia tidak bertahap melakukan aktivitas?


*🧕Ms.Nafila*

Maya/Bontang

Selamat! Mommy sudah menerapkan aktivitas yang tepat sesuai usia anak, dimulai dari Exercise of Practical Life. 

Terbukti bahwa anak sangat menikmati apa yang dia kerjakan dalam ritme yang mengagumkan. Sebetulnya untuk EPL, tahapan yang pakem adalah dimulai dari level mudah ke susah. Misal Mommy menyediakan aktivitas menuang, mulai dari menuang dari dry pouring (biji-bijian) lanjut ke wet pouring. Wet pouring nanti dimulai dari jug to jug (dua teko yang sama), lanjut ke menuang dari teko ke gelas, lanjut menuang dari teko ke dua gelas berbeda dan membagi isinya. 

Efek jika anak "meloncat" aktivitas tidak mencoba yang mudah lebih dulu, bisa jadi ia mengalami kendala ketika langsung berhadapan dengan yang sulit karena belum terbiasa. Kembali ke karakter anak, ada yang terus mencoba dan ada juga yang tantrum dan mogok bermain. Tetap semangat belajar Montesori ya, Mom!


Pertanyaan 10

-------------

Assalamu'alaikum

*Mu'minatun, cirebon, 6th*

☝🏻Kalau punya anak lebih dr satu, bgmn posisi directress saat persentasi? Ataukah masing2 waktu?


*🧕Ms.Nafila*

Mu'minatun/Cirebon

Montessori adalah individual learning, jadi betul bahwa jika ada beberapa anak dengan perbedaan usia maka Directress harus meluangkan waktu untuk memberi presentasi terpisah pada anak. Bisa diberi pemahaman pada anak yang lebih tua untuk menunggu sementara kita memberi presentasi pada si adik lebih dulu, atau jika si kakak berkenan beri challenge padanya untuk menjadi directress untuk adik.


Pertanyaan 11

--------------

Perkenalkan saya *Dissa, anak usia 2th, asal Gresik.*

☝🏻Bagaimana sikap kita jika menghadapi respon anak yang menolak utk mendengarkan presentasi dari kita atau menyerah untuk menyelesaikannya? Terima kasih sebelumnya.


*🧕Ms.Nafila*

Dissa/Gresik

Anak yang menolak presentasi biasanya memang belum tertarik pada materi yang dibawakan, menolak menyelesaikan kegiatan bisa diartikan bahwa dia bosan dengan siklus kerjanya. 

Coba introspeksi kembali hal berikut: cara mengajak anak bermain (apakah persuasif dengan nada ceria atau cenderung menyuruh), material (sudah sesuai usia anak atau terlalu sulit), variasi kegiatan dan kuantitas material (misal: dry transfer, 3 atau 5 kali transfer sudah cukup untuk anak usia 3th, akumulatif dengan mengembalikan material ke mangkuk awal maka anak akan transfer sebanyak 10 kali).


Pertanyaan 12

--------------

*Aisyah, 28 bulan, Tanah Grogot.*

☝🏻Adakah format khusus bagi directrees untuk mencatat hasil pengamatan kegiatan bekerja anak?


*🧕Ms.Nafila*

Aisyah/Tanah Grogot

Untuk scope praktek Montessori di rumah, catatan yang diperlukan cukup sederhana saja. Mommy bisa membuat tabel seperti foto di bawah ini.

saya rasa untuk penilaian observasi dan kurikulum perlu dibuat waminar lain lagi karena penjelasannya cukup panjang.


Pertanyaan 13

--------------

*Citra, usia anak 2 tahun 1 bulan, Malang*

☝🏻Untuk mewujudkan montessori at home salah satunya dalam poin 1 adalah mendiskusikan dengan keluarga perihal filosofi.

Apabila setelah kita mendiskusikan, mengedukasi pengasuh dan keluarga, lalu hasilnya justru ada keluarga yang gagal paham, tidak sepaham, atau keberatan berpartisipasi montessori at home. Apa langkah yg harus kita lakukan selanjutnya?? Apakah kita harus fokus mengedukasi keluarga dulu sampai semua sepakat, baru bisa memulai aplikasi filosofi dirumah?


*🧕Ms.Nafila*

Citra/Malang

Diskusi dengan keluarga sebetulnya sifatnya hanyalah dukungan, sementara eksekusi tetap di tangan kita. Sejauh apa Mommy percaya dan berkenan lebur dalam filosofi serta detail kegiatan Montessori-lah yang akan jadi penentu keberhasilan membersamai anak belajar. Tick tock, waktu terus berjalan dan sensitive period anak tidak bisa menunggu kuorum, Mom.


Pertanyaan 14

--------------

Assalamu'alaikum... Saya *Nila, anak usia 4th, Makassar*

☝🏻Kegiatan apa saja yang harus dimatangkan dahulu, sebelum kita mengajari baca dan tulis. Apakah harus motorik halus terasah dahulu, practical life, and sensori? Terima kasih.


*🧕Ms.Nafila*

Nila/Makassar

Good question Mom! Yang Mommy sebutkan adalah semua bekal yang harus disiapkan sebelum mulai mengenalkan anak pada calistung. Jika tidak diasah dan dilatih, anak pasti mengalami kendala di area selanjutnya yaitu matematika dan bahasa. Pada EPL dan sensori anak banyak berlatih motorik halus, fokus, koordinasi mata dan tangan, estimasi, siklus kerja dari kiri ke kanan, pincer grip, dan keluwesan otot yang mana semuanya adalah dasar sebelum maju belajar calistung. Inilah indahnya Montessori, anak dibawa perlahan menyiapkan untuk hal yang lebih besar dengan cara yang tidak memberatkan mereka.


Pertanyaan 15

---------------

Assalamu'alaikum

*Ingrid - Bekasi*

☝🏻Halo Bunda Nafila saya ada bbr pertanyaan semoga berkenan ya

1⃣ Putera kedua saya, Arsya 3,5th. Drmh sama saya latihan motorik halus dll termasuk persiapan calistung (sampai skrg blm minat sama sekali mencoba alat tulis hehe saya terus yg disuruh nulis,gambar, dll sesuai keinginan dia😆) adakah tahapan2 calistung dlm Montessori, duluan mana baca atau tulis & berhitung, beserta caranya. Fyi : kami rutin baca buku bareng, minat sm bukunya besar sekali, suka pura2 baca juga. 

2⃣ Putera pertama saya Ali 12,5th kayaknya motorik halusnya kurang baik, gak bs menggunting lurus banget yg rapihhhh. Bawa barang juga sering jatuh, itu kenapa ya Bun & apa msh bs diperbaiki, kl iya adakah panduannya dlm Montessori?

3⃣ Mohon info buku/literatur ttg panduan praktis utk menerapkan pendidikan usia dini ala Montessori di rumah.

Jazakumulloh khair Bunda Nafila, smg berkenan menjawab &  semakin berkah ilmunya ya Buuun.


*🧕Ms.Nafila*

Ingrid/Bekasi

1. Hi Mom, senang mendengar anak Mommy sudah dibiasakan membaca buku karena menurut saya ini kebiasaan yang sangat baik karena Mommy sudah "mencicil" menyiapkan bekal fokus untuk area belajar Montessori. Baca dan tulis dalam Montessori, Sensitive Periodnya bisa datang hampir berbarengan dan beda-beda setiap anak. Pendampinglah yang harus jeli melihat kecenderungan anak, apakah anak lebih suka bermain dengan angka atau huruf. Untuk tahapan area matematika dan bahasa banyak sekali, harus dijelaskan dalam kelas terpisah yaa

2. Untuk usia 12,5 th sayangnya memang sudah tertutup masa untuk belajar motorik halus. Kegiatan motorik halus yang bisa dilakukan sifatnya tidak menyembuhkan secara regeneratif tapi hanya latihan sehari-hari dan mungkin Mommy perlu mengingatkan anak secara verbal agar lebih berhati-hati, tentunya dengan pilihan kalimat yang positif

3. Untuk buku, jika memang ingin belajar Montessori secara holistik saya menyarankan buku David Gettman, jika hanya ingin break down aktivitas Montessori yang praktis bisa merujuk ke buku Montessori di Rumah dari Elvina Lim K.


Pertanyaan 16

--------------

Nama: *azalia*

Usia anak: 18bln

Domisili: abu dhabi

1. Bunda bisa berikan contoh perilaku anak yang memasuki sensitive period dan abasorben mind? 

2. Bunda apa maksud dari menyiapkan kompetensi dalam membersamai anak? Apakah kompetensi yang disiapkan ada aturannya juga? Bisa bunda berikan contohnya?


*🧕Ms.Nafila*

Azalia/Abu Dhabi

1. Untuk absorbent mind, semua anak selalu dalam masa ini hingga usia sekitar 6th. Mereka secara otomatis menyerap dan merekam apapun bentuk stimulan yang kita sediakan. Mommy bisa perhatikan bagaimana anak dengan mudahnya meniru perbuatan, menceritakan ulang yang ia dengar dari buku, atau dengan mudahnya menghafal lagu. Untuk Sensitive Period, bisa kita perhatikan dari sikap anak yang suka mengamati hal kecil, peka pada letak barang di rumah, sedang suka berhitung atau sedang suka sekali belajar huruf. Kunci untuk menemukan Sensitive Period adalah pendamping harus jeli dalam observasi.

2. Kompetensi membersamai anak dalam konteks directress Montessori di rumah adalah menyiapkan variabel keilmuan tentang Montessori sejak dari filosofi hingga kelima area belajar (EPL, Sensorial, matematika, bahasa, budaya). Aturan bakunya kurang lebih menerapkan prinsip follow the child, respect to the child, observasi atas sensitive period, mengupayakan prepared environment dan mempelajari bagaimana Montessori versi pure bisa dikonversi ke dalam kegiatan Montessori inspired dengan menggunakan peralatan yang ada di rumah.


Pertanyaan 17

---------------

Assalamulaikum wr wb

Nama : *Ari*

Usia anak : 18 bulan

Domisili : Lembang Bandung Barat

☝🏻Pertanyaan :

1. Kompetensi sprt apa yg harus dipunyai sbg directress montessori? 

2. Apakah hrs melalui kursus atau baca buku saja cukup? 

3. Referensi (buku atau link) apa saja yg bisa digunakan untuk meningkatkan komptensi ini? 

4. Bagaimana cara kita membedakan mainan free play, inspired by montessori atau material montessori? 

5. Apakah panduan observasi bisa dibuat seperti jurnal? Apakah ada template nya? 

6. Apakah kegiatan montessori bisa dilakukan tanpa alat? Jika ada apa contohnya? 

7. Dalam menerapkan kgiatan montessori, apakah harus dilakukan setiap hari?


*🧕Ms.Nafila*

Ari/Lembang

1. Pertanyaan nomor 1 sudah terjawab di jawaban pertanyaan nomor 17 ya Mom

2. Tergantung sejauh mana derajat profesionalitas directress yang ingin Mom capai. Jika untuk membersamai anak di rumah, saya rasa lewat membaca buku dan mengikuti kelas workshop offline, plus komitmen memperbaiki diri secara kontinyu akan cukup untuk melatih diri menjadi Ibu sekaligus directress. Jika Mom ingin jalur profesional, baiknya mengambil kelas diploma Montessori karena ilmu yang didapat akan lebih utuh

3. Saya tidak punya referensi literatur yang khusus membahas bagaimana cara menjadi directress yang kompeten, tapi bekalnya bisa disarikan dari membaca buku-buku Oma Montessori (The Absorbent Mind, The Discovery of The Child) karena bekal menjadi directress sebetulnya teori parenting ala Montessori.

4. A very Good point. 

Material pure Montessori hanya dan terbatas pada material yang disebutkan di dalam buku Montessori The Discovery of The Child dan buku Metode Pengajaran Montessori Tingkat Dasar dari David Gettman. Selain material yang disebutkan dalam buku di atas, maka sifatnya adalah Montessori Inspired jika memang dalam kegiatan tersebut masih merumuskan saripati Montessori. Misal: kegiatan anak fokus pada siklus kerja, mendukung kemandirian dan self correction, turunan atau variasi dari lima area belajar Montessori (misal: concrete counting, variasi phonics dsb). Sementara free play adalah kondisi dimana anak bermain bebas, baik dalam materi yang digunakan maupun dalam siklus berkegiatan, misal: role play, sensory play. Perlu diingat bahwa sensory play dan sensorial area dalam Montessori adalah berbeda.

5. Observasi sebaiknya memang dicatat tertulis karena berhubungan dengan pencapaian dan kendala anak. Jika memang ingin totalitas membersamai belajar anak di rumah dengan Montessori sebaiknya mengambil kelas workshop kurikulum dari lembaga training resmi. Saya lampirkan foto di atas untuk contoh sederhana membuat penilaian observasi.

6. Mungkin maksud pertanyaan Mommy adalah "tanpa alat / apparatus pakem Montessori" ya. 

Untuk area EPL, bahasa, matematika dan budaya, berdasar pengalaman saya bisa kita buat replikanya di rumah dengan reduksi kualitas tertentu. 

Namun untuk area sensorial, apparatus Montessori susah untuk dipungkiri fungsi dan presisinya. Saya pernah DIY color tablet 3, namun warna yang dihasilkan ternyata tidak akurat (distorsi dari lembar laminating), membuat anak kesulitan mengurutkan gradasi warnanya

7. Berdasarkan pengalaman saya di rumah, baiknya memang dilakukan setiap hari. Selain memenuhi prinsip filosofi keberaturan dan membangun rutinitas pada diri anak, hal ini juga ditujukan untuk menstabilkan ritme belajar anak.


Pertanyaan 18

---------------

Nama : *ika suartika*

Usia anak : 19 bulan

Domisili : karawang

Assalamualaikum Ms Nafila, terima ksh telah berbagi ilmu ttg filosofi montessori. Ada kah contoh bgmn cara mengobservasi? Adakah contoh worksheet pengamatan? Sy msh bingung d bagian ini. Terima kasih


*🧕IMs.Nafila*

Ika/Karawang

Observasi anak simply dilakukan dengan cara mundur ketika anak sedang melakukan kegiatannya. Amati tanpa mengkoreksi. Catat hal secara objektif, fakta dan tanpa melibatkan pendapat kita. Misal: Bobo bisa menuang tanpa tumpah

Penilaian observasi harus dijelaskan lebih lanjut di workshop kurikulum, karena banyak poin yang harus dijelaskan. Untuk worksheet pengamatan bisa scroll up yaa, saya sertakan contoh foto penilaian.


Pertanyaan 19

----------------

Saya *soraya haris, mama dari Rania 20mo dan Rafailah7 mo, tinggal di Palembang*

Saya mau bertanya apa2 saja kegiatan montessori yang asli dan yang inspired montessori ??


*🧕Ms.Nafila*

nah yang ini sudah terjawab di penjelasan pertanyaan nomor 18 juga ya Ms Maya.


Pertanyaan 20

--------------

*Mila, 2y4m, Tarakan*

☝🏻Ijin bertanya, miss nafila, 

1. respon apa yg paling tepat diberikan ketika anak kita kesel, marah dan bahkan tantrum ketika dia tidak bisa mengerjakan suatu hal? Saya amati, jika ada suatu hal yg tdk bs dikerjakan oleh anak saya, maka dy cenderung kesel, mulai merengek, mencoba lagi, tetap ga bisa, bete kemudian menghamburkan benda yang dipegangnya. 

2. Bagaimana menyiasati ruang ramah anak paling sederhana yg bs disediakan orang tua? Kondisi kami yg merupakan kontraktor (masih ngontrak) dengan intensitas perpindahan yg cepat, mutasi dr satu tempat ke tempat lain dlm rentang waktu yg tak terukur, menyebabkan kami membuat kesepakatan utk tdk banyak membeli barang2.

Terima kasih sebelumnya utk jawabannya, Miss Nafila 


*🧕Ms.Nafila*

20. Mila/Tarakan

1. Terima kasih untuk fokusnya pada anak Mom 💞

Sangat wajar jika anak mengekspresikan kebelumberhasilannya, yang perlu kita lakukan adalah mengarahkan anak agar ekspresinya tidak berbahaya. 

Jika anak mulai menunjukkan tanda bete, Mommy bisa menawarkan pada anak untuk memeluknya, beri elusan hangat dan kata-kata menyemangati yang nyaman. 

Tawarkan mengulang presentasi dengan gerakan lebih pelan, atau tawarkan pada anak untuk mengulang bermain di lain hari. Saya lihat usia anak Mommy baru masuk 2 tahun, butuh banyak kesabaran dan komunikasi produktif antara Mommy dan anak. 

Bangun kedekatan lebih hangat dengan anak, percayalah bahwa jika kita menghargai dan menunjukkan kasih sayang pada anak, mereka akan melipatgandakan apa yang kita beri pada mereka dan hal ini akan merasuk ke dalam sesi belajar juga

2. Untuk usia anak Mommy, fokuskan dulu pada pengembangan kemandiriannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Letakkan akses makan minum di meja yang rendah, letakkan stool (bangku kecil) untuk dia memanjat wastafel, letakkan buku-buku dalam jangkauan tangan mereka. 

Jika memang ingin merutinkan Montessori di Rumah, sediakan rak sepatu knock down sehingga bisa dibongkar pasang jika harus pindah rumah. Rencanakan pencapaian dalam 1 tahun, melihat usia anak Mommy bisa fokus pada area EPL dan sensorial dulu. EPL bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan yang ada di rumah.


Pertanyaan 21

---------------

Mia, 4th, surabaya

☝🏻Saya sungkan bertanya krn terus terang masih belum terbayang misal bagaimana contoh penerapannya, dsb.

🙏☺ mengingat sy betul2 newbie, mohon izin juga bertanya. Ada bbrp hal misal dari aparatus montessori yg sy masih belum menangkap pesan2 apa manfaat yg didapat oleh si anak dg mempelajari hal yg teramat detail misal ttg gradasi warna.


*🧕Ms.Nafila*

Mia/Surabaya

Filosofi memang hanya teori yang menjadi dasar pemikiran bagaimana menerapkan Montessori. 

Detail kegiatannya terbagi dalam lima area belajar (Exercise of Practical Life, Sensorial, Bahasa, Matematika dan Budaya), dimana untuk membahas tiap area perlu waktu yang sangat banyak. 

Kenapa harus membahasa filosofi? Karena filosofi ini jiwanya Montessori. Kita bisa saja membeli apparatus Montessori dan memakainya, tapi tanpa belajar filosofinya kita tidak akan mampu mengajarkan pada anak sesuai tujuan Montessori. Sehingga apparatus Montessori tanpa filosofi Montessori, hanya akan berakhir menjadi less Montessori

Setiap apparatus Montessori didesain untuk fungsi dan tujuan langsung maupun tidak langsung. Misal Knobbed Cylinder, tujuan langsungnya adalah diskriminasi visual dimana anak terlatih membedakan dimensi dan melatih konsentrasi, sementara tujuan tidak langsungnya adalah untuk persiapan menulis dan belajar kosakata (besar, kecil, tinggi, rendah, dsb). 

Merujuk pada pertanyaan Mommy, tentang Color Tablet 3, tujuannya adalah untuk pengenalan berbagai macam gradasi warna pada anak, pengembangan kesadaran varian warna pada lingkungan, apresiasi keindahan dan persiapan untuk belajar tentang seni.


Pertanyaan 22

---------------

Nama : *ola anisa*

Usia anak : 1 bulan

Domisili : jogja

☝🏻Assalamu'alaikum

1. Saat usia berapa  montesori dapat mulai diterapkan pada anak?

2. Kalau menerapkan montesori untuk bayi2 di bawah 1 tahun panduannya bagaimana dan aktivitasnya apa?


*🧕Ms.Nafila*

Ola Anisa/Jogja

1. Jika perspektifnya adalah kegiatan praktikal Montessori menggunakan apparatus, maka bisa dimulai di kisaran usia 1,5 atau 2 tahun. Jika perpspektifnya adalah Montessori sebagai gaya hidup, maka bisa dipraktekkan sejak anak mulai bisa duduk

2. Montessori for babies ini sebetulnya ranah yang masih ambigu, dikarenakan tidak ada panduan pakem sehingga banyak orang multitafsir dan lahir banyak versi. Dosen saya di MMI Indonesia pun masih ragu membawakan Montessori for Babies karena menurut beliau, kegiatan Montessori tidak merujuk ke usia di bawah 2 tahun dan perlu seorang yang pakar di bidang tumbuh kembang anak untuk meng-cover aplikasi Montessori untuk bayi

Yang bisa kita lakukan untuk bayi adalah stimulasi sensory dan ini tidak harus Montessori. Banyak bicara, bernyanyi, bercanda, membacakan buku, sensory play adalah bentuk stimulan yang bagus untuk bayi. Bisa juga dengan menyediakan mainan, buku di tempat yang mudah dijangkau, atau menerapkan metode BLW ketika mulai MPASI.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan untuk Guru Rumah

Renungan untuk Guru Rumah Pemaparan Dari Miss Rina Mari kita mengenal para Ummahatul mukminin 1. Asiyah istri Firaun 2. Khadijah Binti Khuwa...