Pemateri: Ustad Mohamad Emron S.Psi
Beliau lahir di Makkah, 11 April 1992
Pernah belajar di Roudotul Ulum Malang selama empat tahun.
Penyebab KDRT
1. Trauma Pengasuhan
"Tidak terima ketidak adilan"
Mendidik anak harus SEIMBANG, antara Hukuman dan Kasih Sayang.
▪︎ Kita buat list:
✔ Marah karena anak berbuat salah apa saja?
✔ Memberi apresiasi atas pencapaian apa saja?
Keduanya tersebut harus seimbang agar anak merasa bahwa kita adil, tidak selalu dimarahi melulu bila salah, ada kalanya mendapat kasih sayang dan pengakuan bila mencapai keberhasilan kecil.
● Penyembuhan luka:
- Menerima atau memaafkan luka (orang tua)
- Cari tahu kenapa orang tua seperti itu dahulu kepada kita. Mungkin juga orang tua bersikap seperti itu kepada kita karena ketidaktahuan dan kurangnya ilmu mendidik anak, karena jaman dahulu informasi tidak seperti sekarang.
- Setelah sholat subuh bermunajad kepada Allah.
2. Pernah melihat orang tua bertengkar
- Cari tahu pemicunya karena apa? Misal: kecapekan atau kurang tidur atau belum makan.
- Paham penyebab. Misal: karena anak. Relax-kan diri dengan: banyak dzikir / jalan-jalan / datang ke majelis taklim (kegiatan yang menyenangkan bagi kita hingga membuat hati tenang kembali).
3. Perhatikan Hati
>> Jangan terjadi konflik, jangan memelihara sakit hati / dendam / iri.
• Kata-kata yang sering menyakitkan hati anak di List.
Misalkan: kalimat "Tidak tahu diuntung", langsung dicoret dan terus berdzikir kepada Allah untuk dihilangkan kata-kata tersebut dari lisan kita.
● Sesi tanya jawab
Cara mengelolah emosi:
- Hati kita upayakan tersenyum di pagi hari ~ malam hari
- Jangan kekurangan asupan hati (selalu mengingat Allah), dzikir. >>Lemah ibadah akan mengakibatkan lemah semua
- Membawa hati ke tempat-tempat wisata supaya hati kita selalu bersyukur.
Kesimpulan:
1. Jangan mewariskan kekerasan atau kelemahan kepada anak-anak kita.
Marah yang TIDAK OTENTIK menghilangkan berkah untuk anak-anak kita.
Misal: marah kepada suami namun dilimpahkan kepada anak.
2. Manjakan anak sewajarnya
Misal: ada kalanya kita membelikan barang keinginan anak, ada kalanya kita tidak langsung membelikan tapi kita beri challange untuk anak terlebih dahulu atau ada kalanya kita beri effort anak untuk menabung dahulu bila menginginkan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar