Sabtu, 26 Juli 2025

Notulen Parenting Akbar 2025

 


*Parenting : membangun keluarga bahagia (26 Juli 2025)*

• Yang perlu belajar , bertumbuh, bersabar adalah ORANG TUA
Children see children do

• Akar masalah keluarga modern:
  1. Digital distruption
  2. Disfungsi peran ayah maupun ibu maupun peran antara pasangan suami istri : Contoh ayah antar dan saat melepaskan anak rasakan seperti melepas anak ke medan perang atau berjihad, doakan, kasih perasaan seperti kita tidak mau berpisah
  3. Hati-hati terhadap ucapan kita ke anak

• Kenapa membangun keluarga perlu STRATEGI?
Sakinah : tenang
Mawaddah : rindu
Wa rahmah : marahnya kita tidak sebesar rasa sayang

• Terima kondisi anak apa adanya, dan tetap menyayanginya 
• Terkadang temannya mau menerima kondisinya apa adanya, MEMAHAMI, tanpa penghakiman, maka jadilah temannya
• Anak juga perlu dimengerti, biasakan sebelum menyuruh bisa diawali dengan memahami apa yang sedang anak lakukan, ikut berempati baru meminta melakukan sesuatu (tidak diintimidasi, tanpa perintah, tidak dihakimi, dengan rahmah agar membangun tanggung jawabnya dan kemandirian dlm mengambil keputusan)

• SPRITUAL BOOSTER
1. Yang berhak memperoleh perlakuan terbaik kita adalah KELUARGA
2. Kita bisa memaklumi perlakuan anak org lain maka kepada anak kita HARUS LEBIH MEMAKLUMI LAGI 

• IKATAN EMOSIONAL YANG KUAT
  1. Dengan ucapan yang keras dan kasar maka anak akan menjauhkan diri, tidak ada KONEKSI maka sulit DIKOREKSI
  2. pastikan bonding kita nyambung dengan anak-anak, agar koreksi yang kita lakukan dapat diterima anak dengan baik

• POSITIVE PARENTING
1. Mendorong perkembangn anak dengan DUKUNGAN, bukan dengan KEKERASAN

2. Hati-hati dengan kata "kalo ga dikerasin ga nurut" , yang akan terjadi pada anak :
- Anak akan ga suka dan benci 
- Anak malah ga suka hal yang disuruh

 3. Jika banyak teriakan bentakan dalan rumah, maka sebenarnya rahmat Allah tidak turun, maka kurangi TERIAKAN, dekati jika jauh


• TANTANGAN KELUARGA MODERN
  1. Kita dan anak Saingan dengan gadget, kecanduan, kurang interaksi (krn gadget tidak marah2 dan fast response serta sering memberikan pujian atau penghargaan)
  2. Stress ekonomi 
  3. Peran ganda ortu : work life balance
Solusi :
  1. Digital detox (10~15 menit fokus main dengan anak), contoh : malam hari bermain dengan anak, tanpa gadget cukup 10~20 menit (sangat berpengaruh terhadap kecukupan mental anak), karena yang masuk alam bawah sadar anak adalah pada waktu subuh dan malam hari
  2. Management stress dengan dzikir & mindfulness
  3. Komunikasi asertif ( I statement, contoh : pakai subjek jangan you , tp I (kitanya) ➡️ bunda sedih, bunda kecewa untuk menumbuhkan kesadaran anak)

• BANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF
  1. Bertutur kata yang baik bahkan lebih dahulu dari melaksanakan sholat
  2. Dan yang paling berhak mendapatkan tutur kata terbaik adalah KELUARGA
  3. Quality time: Makan bersama, Outing tanpa gadget

• Belajar pada keluarga Nabi Ibrahim (ketaatan dan kesabaran)

• 3 hal kebahagiaan:
1. AL-SURUR kebahagiaan sensual : quality time, fisik
2. AL-FARAH kebahagiaan emosional (rasa dicintai, dihargai, diterima) ,  penting ! Anak merasa kasih sayang orang tua 
3. AL-SA'ADAH kebahagiaan spritual : visi akhirat , ibadah bersama, kebahagiaan tertinggi : keberhasilan tertinggi keluarga ialah menuju surga bersama 

• TEORI ATTACHMENT
- Anak yang aman di rumah, perhatian cukup maka akan lebih tangguh
- Neurosains di keluarga, pelukan dengan ortu oksitosin anak keluar
- Amigdala (pengatur emosi) akan baik jika diasuh dengan lemah lembut

• Cara memperbaiki KONEKSI dengan anak
  1. VALIDASI emosinya (baik itu sedih , marah, senang)
  2. KOMUNIKASI, mendengarkan tanpa penghakiman

((Copy paste from Sabrina Saraswati))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Notulen Parenting Akbar 2025

  *Parenting : membangun keluarga bahagia (26 Juli 2025)*