Notulensi Kuliah Whatsapp
Tema: "Mendongeng itu Menyenangkan"
Narasumber : kak Rika Endang Triyani
(Story Teller Ayo Dongeng Indonesia, Komunitas Dongeng Kota Hujan)
Waktu : Rabu, 13 November 2018
Pukul : 20.00 WIB
Lokasi: WAG Ibu Profesional Bogor
Host : Achya Naura Mustikaningrum
Co host : Lizna Mauliza Octariana
Profil Narasumber
Mendongeng adalah passion kak Rika. Awalnya supaya materi matematika bisa lebih mudah dimengerti oleh muridnya. Tapi malah jadi jatuh cinta pada dongeng.
Kak Rika sudah 20 tahun berkecimpung dalam dunia dongeng. Juga sudah ke berbagai daerah se Indonesia untuk mendongeng dan memberikan workshop dongeng.
Kak Rika bersama Bonchie Yoska mendirikan Komunitas Dongeng Kota Hujan, juga menjadi bagian dari Ayo Dongeng Indonesia.
Saat ini kak Rika terus berusaha menularkan virus mendongeng pada orangtua, guru dan Kakak-Kakak Relawan agar semua anak Indonesia merasakan asyiknya dongeng.
Materi Kuliah Whatsapp
Assalamualaikum wr wb
Halo.. Saya Rika
Seorang professional storyteller dan Storycoach.
Mendongeng merupakan passion saya, yang akhirnya menjadi mata pencaharian.
Awalnya mendongeng sebagai relawan, tapi ternyata dongeng memberikan banyak pengaruh pada hidup saya. Kata Pak Raden alias Pak Suyadi alm, bayaran mendongeng yang paling mahal adalah binar mata dan senyum dari yang didongengi. Yang pasti, mendongeng itu HARUS ikhlas. Ikhlas saat cerita ternyata melenceng dari yang direncanakan, ikhlas saat penonton ada yang tidak focus, Ikhlas saat ternyata tidak ada sound system mumpuni untuk dongeng besar. Ikhlas memberikan sesuatu yang akan sampai ke hati yang didongengi.
Kita masuk ke materi ya
Saat mulai mendongeng, yang harus ditanamkan adalah dongeng itu mudah sederhana dan menyenangkan bagi pendongeng maupun yang didongengi. Saat kita memulai sesuatu dengan tulus dan hati gembira, getaran itu pasti akan sampai ke lawan bicara. Getaran gembira itu akan saling memantul dan membuat suatu yang berkesan pada pendongeng dan yang didongengi. Mengapa demikian? Kita lanjut ya
Mendongeng itu bukan bermain teater. Dongeng adalah komunikasi dua arah di mana yang didongengi akan memberikan tanggapan. Tanggapan itu bisa berupa kata-kata, binar mata, senyum, bahkan tawa. Terkadang tanggapan kata-kata atau sikap yang didongengi itu di luar ekspetasi pendongeng. Seorang pendongeng yang baik akan tahu sikap apa yang harus diambil saat menghadapi sesuatu keadaan. Cara menanggapi ini akan terasah seiring dengan banyaknya jam terbang seorang pendongeng. Makin sering kita mendongeng, akan semakin baik cara dan sikap kita. Ini merupakan proses, jadi jangan takut untuk selalu mencoba ya.
Dongeng adalah jurus sidekick alias tendangan samping. Untuk menyampaikan pesan, tidak perlu harus selalu to the point. Dengan dongeng, kita bisa membawa para pendengar/penonton untuk berimajinasi, berpikir dan menyimpulkan suatu keadaan. Biasanya dengan mengajak mereka berpikir, suatu pesan akan lebih diterima. Misalnya untuk meminta anak makan sambil duduk atau berbagi. Jika sebuah dongeng sudah diterima oleh yang didongengi, kita tinggal merefer kembali pada dongeng yang dimaksud.
Contohnya sebagai berikut:
“Ingat tidak si Saddy yang tidak mau makan sambil duduk? Apa yang terjadi saat itu?”
“Makanannya jatuh Ma, karena dia makan, Saddy tidak perhatikan jalan lalu tersandung.”
“Benar. Sekarang kamu mau seperti Saddy yang makan sambil jalan-jalan, atau Happy yang makan sambil duduk?”
Jadi kita tidak perlu capek Tarik urat memperingatkan anak. Cukup dengan merefer pada sebuah dongeng.
Dongeng itu ajaib.. bisa membuat tertawa, bisa membuat sedih..
Siapa sih yang senang didongengi.. semua orang, semua umur.. Kakek, Nenek, Papa, Mama semua juga senang mendengarkan dongeng..
Sebenarnya saat kita pacaran (ehhm) itu juga mendongeng lho..
Bercerita kejadian sehari-hari juga masuk dalam mendongeng, sering kali kita tidak sadar sudah melakukannya
Kalau poin pertama ga perlu dijelaskan ya
Poin kedua, semakin banyak seseorang terpapar dongeng, semakin banyak juga penguasaan kosa kata nya.. Seperti kata "semak".. dalam percakapan sehari-hari jarang kita pakai, tapi bisa kita perkenalkan pada anak melalui dongeng
"Dari balik semak, muncullah hewan bertelinga panjang yang suka meloncat-loncat"
Mendongeng adalah budaya bertutur, jadi dari awalnya dongeng adalah alat untuk menyampaikan suatu sejarah, nilai kehidupan dan lainnya.
Ini 4 senjata untuk mendongeng.
Cerita yang menarik (Jika kita sudah tidak merasakan chemistry dengan cerita itu, tinggalkan. Cari cerita yang lain)
Suara yang artikulasinya jelas dan tidak cepat. Tidak perlu bisa mengubah-ubah suara jika memang tidak mampu/ terbiasa. Gunakan jeda 2-3 detik untuk menambah “ketegangan” cerita. Jangan Terburu-buru dan pendongeng juga harus enjoy.
Mendongeng itu harus “lebay”. Jika sedang memerankan tokoh yang marah, tampilkan ekspresi marah (Kening berkerut, tatapan tajam, mulut mengkerucut). Begitu juga pada gesture tubuh. Bahu akan cenderung ke depan dan kaku).
Jika sedang sedih kira-kira seperti apa ekspresinya?
JIka sedang senang seperti apa ekspresinya?
Kalau bingung bagaimana mengeluarkan gesture, mimic dan suara , Ingatlah saat ibu-ibu mau ngegosip..
Hayoooo… biasanya seperti apa?
Saya berikan quote dari Einstein mengenai Imajinasi.
Ternyata hebat sekali Imajinasi ini ya.. bahkan lebih penting dari pengetahuan.
Imajinasi anak-anak itu sangat luar biasa, siapa yang mengkerdilkannya? Kita sebagai orang dewasa, orang tua, guru, kakak-kakak pengajar.
Jika melihat anak menggambar gajah berwarna biru, apa yang biasa kita katakan?
Ih kamu.. gajah kok warnanya biru?
benar atau benar? 🤪
Anak saya sy suka gambar kucing bentuk pensil warna pink 😂
Nah... Itulah imajinasi.. Selama anak bisa menjelaskan apa yang dia gambar, biarkan.. Karena itu adalah proses pembelajaran.
Saat dia menjelaskan, sebenarnya anak sedang mendongeng.. hanya saja kita sering kali tidak sadar.
Untuk metode mendongeng sendiri ada 3 cara seperti slide berikut ini:
1. Mendongeng dengan membaca bersuara lantang (Jika membaca buku, selalu mulai dengan membacakan judul, pengarang dan ilustratornya siapa. Baru mulai masuk cerita)
2. Mendongeng tanpa alat. (Selama kita mempunyai mulut, mata, tangan dan kaki pasti bisa bercerita).
3. Mendongeng dengan alat (wayang, tali, menggambar, alat music, origami dll).
Yang mesti diingat adalah alat bantu itu hanya sebagai penguat cerita. Hal yang paling utama adalah cerita yang baik dan bagus.
Materi format pdf (download gratis)
Tanya Jawab
Pertanyaan 1:
Nama: Jihatun Toyibah
❓ Salaam mba rika....
Bismillaah
Perkenalkan saya ibah bunda dari 2 anak, laki-laki 29 bln dan 8 bln. Saya seneng klu bisa ikutan di komunitas ini.
Pertanyaan adalah caranya gmn yaa biar ekpresi mimik wajah dan intonasi bisa sesuai waktu mendongeng....
Terima kasih
Jawaban:
✍Ini sepertinya sudah terjawab di materi ya.. Bayangkan dulu kita sebagai tokoh, kira-kira apa yang akan dilakukan ya di situasi seperti di cerita. Ingat saat mau ngeggosip tadi.
Luangkan waktu untuk mereka-reka cerita dulu sebelum kita dongengkan.. kalau bisa malah berlatih dulu.. jadi bisa dapat suasana yang diinginkan.
Pertanyaan 2:
Nama: elvira
❓ Anak saya umur 2.5 tahun yang tidak bisa duduk diam. Apa langkah pertama yg harus diambil agar dia mau untuk duduk diam mendengarkan saya bercerita ? Apakah perlu bantuan alat ? Terima kasih. Dan berapa lama waktu yg saya harus siapkan agar tidak bosa
Jawaban:
✍ Hai mbak Elvira,
Mendongeng adalah suatu proses. Dan tiap anak punya milestone yang berbeda. Untuk anak Batita, fokusnya hanya paling lama 5 menit. Bacakan cerita – cerita sederhana. Jangan yang kompleks dulu. Tidak apa dia tidak mau diam, asal kita ikhlas tetap bercerita dengan riang. Mendongeng tidak harus dengan buku lho. Buku-buku dan wayang yang bisa kita berikan pada anak batita harus dari karton yang tebal ya. Karena mereka motoric halusnya belum sempurna..
Coba mendongeng dengan alat sederhana, atau dengan menunjuk pohon/ bunga di sekitar sebagai tokoh dalam dongeng. Ingat ke hal yang paling dasar.Mendongeng itu mudah, sederhana, menyenangkan.
sambil memasak juga bisa.. yang pasti jangan menganggap sebagai suatu keharusan bahwa anak wajib duduk diam tenang mendengarkan.
Pertanyaan 3:
Nama: Mega Noer
❓Bagaimana tips mendongeng untuk anak yang memiliki masalah pendengaran yang sudah menggunakan teknologi pendengaran?
Jawaban:
✍ Halo mbak Mega,
Bisa gunakan alat-alat pembantu visualisasi seperti wayang atau buku. Gunakan juga gerakan tangan, dan gesture tubuh sebagai penguat cerita.
Jangan lupa untuk mengajak anak berdiskusi tentang cerita yang baru didongengkan.. ini berlaku untuk semuanya ya
Pertanyaan 4:
Nama: Evi
❓Bagaimana cara nya mendongeng yg baik, terus terang saya tipe org yg g terlalu bisa berekspresi
apalagi dgn mimik muka, bagaimana kah caranya agar tetap bisa mendongeng dgn menyenangkan
walau mimik muka tidak terlalu ekspresif?
Jawaban :
✍ Hai Mbak Evi,
Yang paling mudah adalah dengan selalu tersenyum dan hati riang.. itu akan selalu terpancar dan
memantul pada anak-anak. Untuk bisa fasih mengganti ekspresi memang masalah jam terbang. Jadi
terus berlatih ya mbak,
Pertanyaan 5 :
Nama : Tika
❓Halo mbak rika
Yang baik adakah waktu yang tepat untuk mendongeng pd anak-anak agar nilai positif dari cerita bisa dicerna dengan baik oleh anak? Terima kasih
Jawaban :
✍ Hai mbak Tika,
Sebenarnya dongeng bisa dilakukan kapan saja. Saat sarapan, di kendaraan (pribadi ataupun umum), pulang sekolah. Memang umumnya dongeng dilakukan sebelum tidur, tapi tidak harus. Kapan pun itu selama semua sedang senang, silakan mendongeng.
Pertanyaan 6:
Nama: Devi Rahmayanti
❓
1. Apa saja strategi yg bisa dilakukan untuk memiliki kemampuan transisi suara / berbagai macam suara karakter disaat membacakan sebuah cerita atau dongeng?
2. Bolehkah saya meminta informasi tentang komunitas atau tempat belajar mendongeng secara online atau offline?
3. Hal apa yg paling sulit atau menantang disaat mendongeng?
Jawaban :
✍ Mbak Devi,
1. Ini sudah terjawab ya
2. Untuk informasi bisa dipantau di IG @ayodongeng_ind dan @rcstoryfest atau IG pribadi saya
@rikaendangtriyani
3. Paling menantang saat kita tahu dongeng yang sudah kita siapkan tidak pas dengan sikon penonton. Jadi harus siap mengubah cerita dengan cepat. Tapi yang mesti ditanamkan adalah “you are the master of your story”. Jadi tidak perlu takut ceritanya tidak plek ketiplek sama dengan naskah. Ikhlaaaassssss…..
Pertanyaan 7:
Nama: Ika Patmawati
❓Salam kenal mba.
Mba sy Bersama teman2 komunitas di daerah kami membuat agenda ibu Berkisah acaranya satu orang ibu membacakan buku atau mendongeng, dan anak-anak menyimak. Modalnya hanya nekad ingin berkegiatan saja. Pertanyaan saya bagaimana menjaga fokus anak-anak dalam mendengarkan dongeng. Karena dari pengalaman anak usia 4-6 tahun mudah sekali terdistraksi. Dan sebaiknya berapa menit bercerita yang cocok untuk anak-anak tersebut.
Manakah yang lebih penting menyelesaikan cerita atau Menghentikan cerita ketika anak-anak sudah mulai tidak fokus.
Jawaban :
Halo mbak Ika.
✍ Untuk anak 4~6 tahun, fokusnya hanya sekitar 10~15 menit.. Ajak mereka menyanyi dulu sebelum memulai dongeng agar focus pada pendongeng. Akhiri lagi dengan menyanyi. Latihan membaca cerita dulu berulang-ulang sebelum membacakan cerita, supaya pendongeng sudah kenal dengan cerita dan lebih luwes saat jeda antar halaman atau suara tokoh.
Ingat untuk selalu tenang dan selalu tanamkan kalau pendongeng adalah penguasa saat itu.. Jika kita sudah kalah “wibawa” dengan anak-anak, biasanya mereka tidak akan mendengarkan.
Tenang .. yakin bahwa mendongeng itu mudah, sederhana dan menyenangkan.. baru mulai bercerita.. plus ikhlas.. pasti ada satu dua anak yang jadi gangguan, teruskan saja ceritanya sampai selesai.. ingat ya ceritanya jangan yang kompleks dan panjang.. butuh proses agar endurance anak-anak bertambah ..
Pertanyaan 8:
Nama: Devi Rahmayanti
❓
1. Apa saja strategi yg bisa dilakukan untuk memiliki kemampuan transisi suara/berbagai macam suara karakter disaat membacakan sebuah cerita atau dongeng?
2. Bolehkah saya meminta informasi tentang komunitas atau tempat belajar mendongeng secara online atau offline?
Terima kasih
Jawaban :
✍ Halo mbak Devi,
1. Strateginya sudah dibahas ya.. kalau mau mengubah-ubah suara hanya bisa dilakukan dengan
latihan. Dengarkan, latih lagi. Dengarkan, latih lagi. Sampai kita puas dengan pencapaian kita. JIka
tidak mampu mengubah suara, tidak perlu dilakukan. Penonton akan mendengarkan selama
artikulasi pendongeng jelas.
2. Ikuti IG @ayodongeng_ind , @rcstoryfest dan @rikaendangtriyani ya.. infonya update di sana
Pertanyaan 9:
Dwi, Bontang (kaltim)
❓
1. Mba, adakah tips untuk melatih suara menjadi aneka tokoh dan karakter?
2. Bagaimana caranya menarik kembali perhatian audiens yang mulai bosan?
Jawaban :
✍ Hai Mbak Dwi..
1. Sudah terjawab ya
2. Ajak menyanyi untuk menyatukan focus lagi. Lakukan gerakan gerakan kecil untuk mengakomodir
anak-anak kinestetis, seperti menggerakan kepala, tangan, jalan di tempat. Baru lanjut ke dongeng
berikutnya.
Bisa juga dengan melempar lelucon atau pertanyaan yang berkenaan dengan dongeng sebelumnya.
Pertanyaan 10:
Nama: Ita
❓Assalamualaikum kk Rika, salam kenal, sy ita dari kendal,
waktu baca info klo kk mengajar MTK dengan cara mendongeng sy jadi penasaran, Matematika itu kan penuh dengan angka, gimana sih cara merangkai materi menjadi dongeng?
atau barang kali bisa beri sedikit contoh :)
terimakasih sebelumnya
Jawaban :
✍ Hai Mbak Ita
Waalaikumsalam.
Waktu itu yang saya latih dengan dongeng adalah kemampuan untuk bernalar membahas soal
matematika.
Contohnya bisa dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=3_Fs0eyM1jw
Pertanyaan 11:
Nama: Audrey Monita (IP Depok)
❓
1. Bagaimana cara membuat bridging dan menarik atensi anak saat pembukaan cerita?
2. Jika kita,mendongeng dengan membawa buku dengan gambar apakah itu disebut
mendongeng?atau hanya bercerita?
Terimakasih
Jawaban :
✍ Halo mbak Audrey
1. Biasanya saya ajak menyanyi dulu untuk menyatukan focus. Untuk 1 cerita saya juga siapkan 2-3
buah lagu. Bisa untuk di awal dan akhir bahkan untuk memperkuat cerita. Jadi anak-anak tidak
bosan.
2. Ini sudah terjawab di materi ya. Bahkan saat kita bercerita kegiatan sehari-hari itu juga
mendongeng kok Mbak..
Pertanyaan 12:
Nama: Pramesetya Aniendita
❓Bagaimana cara mendongeng kepada anak kinestetik yg cenderung gabisa diem?
Kalo kita mendongeng dan dia malah loncat2an, lebih baik dilanjutkan apa dipause dulu?
Terimakasih..
Jawaban :
✍ Halo Mbak Pramesetya Aniendita (wah namanya baguuuus)
Ini dongeng untuk 1 anak saja atau untuk banyak anak?
Sebenarnya anak tidak perlu duduk manis untuk mendengarkan dongeng. Dongeng itu dinamis, tidak statis. Pendongeng pun bergerak dengan anak-anak ketika mendongeng.
Ketika mendongeng untuk anak-anak yang kinestetis, libatkan mereka dalam cerita. Bisa dengan berpura-pura mendorong.. berpura-pura bersembunyi, atau meminta mereka meloncat-loncat (dengan catatan pastikan kita bisa mengontrol anak-anak ya).
Jika hanya satu anak, biarkan dia mendengarkan cerita sambil berkegiatan yang lain, misalnya bermain mobil-mobilan atau lego. Buat perjanjian di awal bahwa 5 menit ke depan adalah story time. Dia boleh mendengarkan sambil menggambar/ bermain lego/ meloncat-loncat tetapi tidak berlari-larian.. Penting sekali bahwa pendongeng harus tetap tenang dan ikhlas. Luruskan Niat bahwa kita ingin sama-sama bersenang-senang. Jadi jangan kesal duluan..
Kata penutup
Semoga senang ya ibu ibu dan selalu semangat untuk mendongeng..
"Bisa mendongeng itu masalah jam terbang, makin sering praktek, makin bagus mendongengnya.
Pendongeng favorit anak-anak itu bukan kak Rika, kak Aio, dan lainnya.. Pendongeng favorit anak-anak itu adalah mama dan papa. Karena dengan mendongeng hati kita selalu terhubung, hubungan pun semakin dekat..
Percaya deh, komunikasi antara anak dan orang tua akan lebih baik jika kita rutin mendongeng untuk mereka.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar