Rabu, 21 November 2018

Kulwhap Bookalicous


Profile Narasumber

Perkenalkan saya Adi Wahyu Adji biasa disapa Adji. Saat ini saya beraktifitas di Rumah Kepemimpinan sebagai Direktur Bidang Pemberdayaan Peserta dan Pengembangan Alumni. Sejak tahun 2006 saya berada di institusi NGO ini. 

Saya memiliki kesukaan membaca buku sejak kecil. Namun baru pada sejak Pertengahan Mei 2017 mulai serius membuat review buku-buku yang sudah pernah saya baca. Hasilnya, dalam 2 bulan di tahun 2017 itu saya pernah membuat 30 review buku berturut-turut. Semuanya bisa dinikmati di akun instagram saya (@adi_wahyu_adji). 

Untuk meningkatkan minat baca, saya kemudian membuat ebook “One Week One Book” dan “Cara Asyik Review Buku”. Ebook tersebut dibagikan secara gratis dan sudah dibaca lebih dari 500 orang.  Selain itu, sejak tiga bulan terakhir ini saya juga aktif berbagi Tips Baca dua kali dalam sepekan melalui akun Instagram. Saat ini sudah memasuki Tips Baca yang ke-25.

Saya juga tengah mempopulerkan semangat #OneWeekOneBook sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat baca masyarakat. Ada paket workshop ”Membaca Itu Nikmat” yang sudah saya buat. Alhamdulillah Workshop ini sudah terlaksana dengan sukses sebanyak 19 kali di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Samarinda dan Ambon. 

Saya bermimpi akan semakin banyak orang di negeri ini yang aktif membaca. Membaca menjadi kegiatan yang biasa dan bukan lagi istimewa. Karenanya aktivitas seperti menamatkan satu buku dalam satu minggu sudah bukan hal sulit lagi untuk dilakukan. Semoga ini bisa memperbaiki kondisi literasi kita bukan lagi nomer 2 dari bawah tetapi dari atas. <>


Materi kuliah whatsapp

http://bit.ly/Ebook_OWOB_05 (bisa download gratis)


Tentang Mengapa One Day One Book?

Bayangkan misalya satu penerbit bisa menerbitkan 5 buku dalam 1 bulan, maka dalam satu tahu ada sekitar 60 buku. Jika ada 20 penerbit saja yang konsisten seperti ini, maka dalam 1 tahun bisa 1200 judul buku baru. Jika kecepatan membaca kita hanya 1 buku dalam 1 bulan, maka akan banyak buku yang kita lewatkan. Belum lagi dengan buku-buku lama yang tidak kalah bagusnya tetapi kita belum sempat membacanya.

Kemudian, membaca satu minggu satu buku itu sangat mungkin dan logis sekali. Salah satu kuncinya adalah dengan mengetahui ilmu membaca. Ilmu membaca itu ada lho.

Ada bukunya "How to Read a Book". Itu buku klasik tahun 1940 pertama kali terbit direvisi tahun 1970. Tebalnya 500 halaman. Di dalamnya ada teknik2 membaca bukan hanya fiksi dan non fiksi tetapi juga membaca buku sejarah, buku sastra, dll.

Bagaimana cara bisa One Week One Book?

Itu 3 cara yang saya share di ebook. Poin pertama itu saja dari pengalaman saya banyak yang melakukannya dengan tidak tepat. Membaca hanya sekedar mengikuti tren saja, tanpa melihat kebutuhan.

Saya share #TipsBaca yang pernah saya buat agar tidak salah memilih buku bacaan:

1. Pastikan buku yang kamu pilih sesuai dengan kebutuhan membaca buku kamu. Ketahuilah kebutuhan membaca buku setiap orang tidak sama. Kebutuhan baca buku mahasiswa tidak sama dengan dosen. Akan berbeda lagi dengan profesional. Atau bahkan sesama mahasiswa, sesama dosen dan sesama profesional sekalipun juga tidak sama. Ini kembali lagi pada pribadi masing-masing.

Sepengalaman saya, kebutuhan buku bacaan tergantung pada aktivitas dan dinamika rutin sehari-hari kita masing-masing. Pilihlah buku yang dapat meningkatkan kualitas diri kita dari hari ke hari.

2. Jangan ikutan tren. Mirip seperti poin pertama di atas. Tren buku tertentu adalah milik segolongan orang. Perlu dicek lagi apakah kita juga punya kebutuhan yang sama? Kalau tidak, tidak perlu malu untuk tidak membaca buku yang sedang ngetren itu. Yakin saja dengan buku pilihan kamu sendiri.

3. Cari minimal 3 alasan kenapa kamu suka buku itu. Ingat ya, 3 (tiga), lebih silakan dan semakin bagus, kurang jangan. Alasan itu bisa karena penulisnya, temanya, cover bukunya, desain bukunya, sistematika penulisan, quotesnya, daftar pustakanya, data-data yang ada di buku itu, plot ceritanya, kertasnya, harganya, kelangkaannya, timing terbitnya, nama besar penerbitnya dan banyak alasan lain. Dengan minimal 3 alasan ini, saya yakin kamu akan PeDe bahwa ini adalah buku yang tepat kamu baca.

Berikutnya kalau sudah tepat memilih buku bacaan, adalah menghitung target bacaan harian dan kemudian mencari waktu harian membaca buku.

TANYA JAWAB

Pertanyaan 1:

📚 pas baca materi, sambil berdiri di krl sambil ngangguk2 keras he eh, bener bangeeeeeet. Ternyata ada yg sepemikiran. Knp org suka baca buku dibilang kuper, kacamata tebel, jadi malu kl mau ngemil buku d tempat umum. Buku udah kaya amoeba membelah diri super cepat beranak pinak. Terima kasih sudah memberikan ilmu memilih buku yang tepat

1. Membaca komik apakah termasuk dalam membaca?

2. Apakah anak usia SD yg tidak suka membaca harus dipaksa perlahan2 untuk suka membaca?

3.  Saya pikir cara baca maju mundur itu salah, ternyata gapapa ya? Krn kadang ingin buru2 utk tahu akhir kisahnya. Dan kadang sebuah buku saya ulang2, baca pertama skrining cepat untuk tau jalan ceritanya, baca kedua kali untuk tahu cerita detailnya dan meresapi setiap kaitan kata yang ada di dalamnya. Boleh kah?

4. Saya mungkin sempat "sakit" dan sekarang dalam tahap pemulihan berusaha menumbuhkan kebiasaan membaca, karena menurut saya membaca bs meningkatkan fokus saya. 

Sampe SMA kelas 1 saya sangat suka baca, dan berhenti lama, membuat kemampuan membaca saya menurun. Susah memahami suatu kalimat dan maksudnya. Bahkan kadang saya ulang bbrp kali untuk memahami cerita/maksud kalimat. Bgmn caranya  meningkatkan kecepatan membaca? Yg dmaksud Kecepatan membaca disini juga memahami bacaannya kan bukan asal membaca tanpa paham isinya?

Jawaban 1: 

1. Membaca komik apakah termasuk dalam membaca?

J: Buat saya iya. Tetapi jangan keterusan hanya komik saja. Buat anak2 ini bagus untuk mengawali minat baca. Kalau sudah lanjut, bisa dikasih bacaan yang berupa tulisan. Mungkin masih ada gambarnya sedikit tidak apa.

2. Apakah anak usia SD yg tidak suka membaca harus dipaksa perlahan2 untuk suka membaca?

J: Bukan kecepatannya tetapi materinya. Jadi carikan buku yang menurut dia akan dia suka. Sehingga dia bisa jatuh cinta dengan buku. Karena anak-anak tidak tahu jenis-jenis atau buku2 yang bagus. Jadi kita membantunya memilihkan buku

3.  Saya pikir cara baca maju mundur itu salah, ternyata gapapa ya? Krn kadang ingin buru2 utk tahu akhir kisahnya. Dan kadang sebuah buku saya ulang2, baca pertama skrining cepat untuk tau jalan ceritanya, baca kedua kali untuk tahu cerita detailnya dan meresapi setiap kaitan kata yang ada di dalamnya. Boleh kah?

J: Membaca maju mundur itu bisa membantu untuk variasi teknik membaca. Tapi biasanya ok untuk bacaan non fiksi. Kalau non fiksi rasanya kurang nikmat kalau baca bolak-balik. Tapi terserah saja. Prinsip saya membaca itu menikmati. Kalau dengan bolak-balik seperti itu nikmat, ya monggo.

Baca kedua kali juga silakan saja, tidak masalah. Apalagi kalau ingin mengetahui detail yang sebelumya belum terbaca.

4. Saya mungkin sempat "sakit" dan sekarang dalam tahap pemulihan berusaha menumbuhkan kebiasaan membaca, karena menurut saya membaca bs meningkatkan fokus saya. 

Sampe SMA kelas 1 saya sangat suka baca, dan berhenti lama, membuat kemampuan membaca saya menurun. Susah memahami suatu kalimat dan maksudnya. Bahkan kadang saya ulang bbrp kali untuk memahami cerita/maksud kalimat. Bgmn caranya  meningkatkan kecepatan membaca? Yg dmaksud Kecepatan membaca disini juga memahami bacaannya kan bukan asal membaca tanpa paham isinya?

J: Kecepatan membaca itu singkatnya kecepatan mata menangkap tulisan yang ada di bahan bacaan. Ini mirip seperti kecepatan lari yang menggunakan kaki. Atau kecepatan tangan saat berenang. Nah, teknik membaca cepat ada beberapa cara. Misalnya dengan menangkap 2-3 kata sekaligus. Ini bisa lho, karena mata kita punya kemampuan untuk melakukannya. Ada bbrp teknik lainnya.


Tanggapan pertanyaan 1:

📖 maksudnya maju mundur lebih tepat untuk membaca fiksi kah pak drpd non fiksi?

J: Maaf maksudnya lebih tepat untuk membaca non fiksi. Kalau membaca fiksi, dengan alur maju-mundur tidak nikmat rasanya.


Pertanyaan 2:

📚 Saya sebenarnya ingin sekali bisa one week one book. Tapi saya tipikal yang bacanya lama, kecuali novel (hehe). Jadi untuk buku2 macam buku yang agak berat menurut saya, saya sering merasa perlu membaca perlahan2 agar benar2 faham maksdnya. 

Kira2 membaca seperti ini efektif tidak yah Pak? Adakah saran2 agar untuk buku2 yg sperti itu bisa cepat membacanya tapi juga sya bisa betul2 faham maksdnya

Terima kasih

Jawaban 2:

Ya benar, membaca itu seperti melakukan perjalanan. Kadang kita melwati jalan Tol sehingga bisa lancar. Kadang jalannya menanjak sehigga kita lambat. Membaca pada bagian tertentu bisa sangat ringan dan cepat. Pada bagian lain ya bisa jadi berat. Ini saya alami sendiri saat membaca buku DISRUPTION -nya Pak Rhenald Kasali. 

Tapi kalau sudah tahu tekniknya, ya mudah saja mengatur speed membaca kita.


Pertanyaan 3:

📚 Bagaimana kita dapat meresapi setiap buku yang kita baca , tapi dengan cara membaca  dengan cepat ?? Lalu langkah apa yg musti kita lakukan?  

Jawaban 3:

Ada tiga fokus membaca:

1. Cepat

2. Lengkap

3. Paham

Dari pengalaman saya, kita hanya bisa mendapatkan 2 saja dari ketiga itu. Salah satunya harus dikorbankan. 

Misalnya ingin membaca CEPAT dan PAHAM, maka tidak LENGKAP apa yang kita baca. Nah ini namanya membaca cepat. Tetapi bagian yang tidak lengkap itu tidak mengurangi kepahaman dan kenikmatan membaca. Karena yang tidak kita baca lengkap itu biasanya detail seperti tanggal, tempat dsb yang sifatnya ornamen/hiasan saja dalam membaca.

Selebihnya silakan cek di gambar.

Tanggapan Pertanyaan 3:

📖 jadi kita dapat melakukan yg ada di dalam segitiga ini kah ?? Secara efektifnya ya pak.?

J: Hanya bisa 2 dari tiga saja yang bisa kita dapatkan sekaligus.

📖 teknik ini apakah yg ada di segitiga membaca pak?

J: Segitiga membaca bukan teknik. Itu hanya gambaran bahwa 3 fokus baca tidak bisa dapatkan sekaligus.

Teknik membaca cepat itu lain lagi. Ada teknik dasar dan menengah. Di Workshop nanti saya jelaskan semuanya. Insya Allah sudah terbukti 90% berhasil.


Pertanyaan 4:

📚 Saya ingin bertanya terkait 'tren buku tertentu'. Ketika kita sedang disibukkan dengan kegiatan mengajar, semisal. Nah kita membutuhkan ilmu baru untuk mengupgrade pengetahuan kita ke siswa. 

Apakah dlm kondisi ini, buku tsb harus kita selesaikan bacanya dlm waktu seminggu jg?

Satu lagi, ketika kita berusaha membaca cepat. Terkadang suasana bisa mengubah konsentrasi kita. Bagaimana tips agar tetap fokus membaca walaupun dlm kondisi yg agak ramai. Karena saya tipe yg baca dlm keheningan

Jawaban 4:

Apakah dlm kondisi ini, buku tsb harus kita selesaikan bacanya dlm waktu seminggu jg?

J: Kalau targetnya LENGKAP dan PAHAM, maka tidak bisa CEPAT. Jadi tidak usah buru2. Apalagi mau mengajarkan ke anak didik

Bagaimana tips agar tetap fokus membaca walaupun dlm kondisi yg agak ramai. Karena saya tipe yg baca dlm keheningan

J: banyak latihan membaca, latihan konsentrasi, fokus pada bahan bacaan. Memang harus dilatih jadi tidak bisa instan. Tapi bisa.


Pertanyaan 5:

📚 Saya senang sekali dengan buku, tapi mempunyai kelemahan yaitu gampang terdistract dengan noise, sehingga gampang menjadi tidak fokus. Jd apabila saya membawa buku bepergian yang ada malah gagal fokus, hehe..sehingga apabila saya ingin membaca harus dalam hening dan tdk ada gangguan, dan hal ini menyebabkan waktu membaca jd lama selesainya..bagaimana dg solusi permasalahan ini pak?

Jawaban 5:

prediksi saya :

1. buku yang dipilih tidak tepat

2. belum melakukan skimming dengan benar di awal memilih buku. Sehingga tidak memunculkan rasa penasaran tentang buku yang ingin dibaca.

3. belum punya alasan yang kuat kenapa harus membaca buku itu

Solusi:

cek lagi apa motivasinya membaca buku yang mau dibaca itu? Kalau memang tidak terlalu kuat, ya ganti saja buku yang lain. 

Memang memilih buku yang mau dibaca itu gampang2 susah. Kata orang seperti memilih jodoh (halah..).

Salah satunya adalah memunculkan rasa ingin tahu (KEPO) dalam membaca. Kalau sudah punya motivasi kuat, ramai atau tidak itu bisa jadi soal belakangan.

Saya copas Tips Baca yang pernah saya share di IG saya ttg Kepo dalam membaca berikut ini:

*Kepo is Modal Baca!*

Bukan hanya dalam pergaulan, kepo juga penting dalam membaca. Bedanya, kepo di aktivitas sehari-hari bisa berdampak negatif, orang akan risih ketika di-kepo-kan oleh orang lain. Tapi dengan buku, semakin kepo semakin bagus dan berkualitas aktivitas membaca kita. 

Mengapa begitu?

Kepo (Knowing Every Particular Object) artinya seseorang yang serba ingin tahu dari sesuatu secara mendalam dan detail dan kadang terkesan apa yang ingin diketahui itu bukanlah hal yang penting.

Dalam membaca buku, kepo akan menjadi energi yang mengangkat mata fisik dan mata pikiran untuk selalu terbuka dan mencari jawaban atas “ke-kepo-an” kita dari suatu buku. Kepo penting dilakukan sejak awal, saat dan pasca membaca. 

Berikut ini daftar ke-kepo-an saya atas sebuah buku di AWAL: 

1. Apa bagus dan manfaatnya buku ini buat saya? 

2. Apakah saya perlu membaca buku ini?

3. Apakah penulis pantas menulis buku ini?

4. Apakah gaya penulisannya asik dan menarik?

5. Adakah tidak ada buku lain yang lebih bagus?

6. Jika buku fiksi, apakah kisahnya sesuai dengan nilai hidup saya?

7. Jika buku non fiksi, apakah temanya sesuai dengan kebutuhan saya?

8. Apakah saya harus membeli buku ini, sekarang juga? 

Jika jawabannya lebih banyak: ya, disertai detailnya, saya akan membeli dan membaca buku itu.

SAAT membaca, ke-kepo-an saya terus berlanjut:

1. Apakah harapan saya akan buku ini terpenuhi?

2. Apakah benar buku ini menjawab kebutuhan saya?

3. Apakah saya tepat, telah membeli buku?

Jika jawabannya lebih banyak tidak, bukan tidak mungkin saya berhenti membacanya dan beralih ke buku lain.

Dan setelah SELESAI membaca ke-kepo-an saya tetap ada:

1. Apakah kelebihan dan kekurangan buku ini?

2. Apakah buku ini layak untuk direkomendasikan?

3. Apakah perlu buku ini dibaca lagi suatu waktu nanti?

Jadi KEPO adalah modal (wajib) baca. Tidak KEPO, Anda akan tidak akan kuat membaca.

Salam #MembacaItuNikmat

Tanggapan Pertanyaan 5:

📖 kalo buku yg tidak bisa menjawab WHY kita apakah didiscard saja bukunya pak? Krn jadinya minat utk baca buku tsb kurang , misal buku tsb terbeli krn kalap saat diskon hehe

J: Ya, itu namanya salah beli. hehe... Karena beli buku juga ada tekniknya. 

Kalau salah beli ya sudah jangan memaksa meneruskan bacaan yang kita tidak tahu untuk apa kita membaca buku itu. Apalagi kalau ternyata kita tahu bahwa buku tsbt tidak akan memberi manfaat banyak buat kita.


ini buku How to read a book 500 hal. Di sana tertulis ada piramida buku, itu jenis-jenis buku yang akan membantu kita memilih buku yang tepat.


Pertanyaan 6

📚 Apa yang harus kita lakukan saat orang lain memandang kita kutu buku , kuper, dan berkaca mata tebal? Karena sedih kalau dipandang seperti itu..

Jawaban 6:

Memangnya kenapa? Apakah kita jadi malu?

*Tak Perlu dan Jangan Malu Membaca*

Di satu workshop Membaca Itu Nikmat (MIN) ada pertanyaan dari peserta, bagaimana menghadapi situasi ketika dirinya rajin dan semangat membaca buku sehingga sering terlihat membaca di banyak kesempatan tetapi hanya dirinya saja sendiri? Lingkungan sekitarnya masih belum banyak yang melakukannya. Karena kadang dia merasa malu dan tidak percaya diri.

Saya mencoba memahami situasinya dan sebenarnya pernah atau mungkin masih mengalaminya. Ketika berada di satu tempat misalnya di kereta api atau di rumah makan, saya ingin membaca buku. 

Sepintas memang ada rasa “malu” karena khawatir disebut sok pamer. Atau malah ada yang menyinyir “ini orang emang ga ada waktu lain apa, baca buku koq di sini?” Dan beberapa kecurigaan lainnya.

Saya kemudian teringat kisah Luqman dan anaknya bersama keledai mereka. Anda pasti tahu. Entah bagaimana pun perlakuan Luqman dan anaknya kepada keledai itu (mereka naiki sendiri bergantian, atau bersama atau tidak dinaiki sama sekali) tetap saja ada komentar orang.

Kalau hanya memikirkan pendapat orang ya tidak akan ada habisnya. Akhirnya saya tidak terlalu ambil pusing soal ini. Jadi, ya saya tetap membaca dengan asik dan percaya diri.

Yang saya pahami juga malu itu tempatnya kalau kita berbuat maksiat dan dosa. Malu kalau orang lain tahu kita melakukan hal itu. Nah, apa salahnya membaca buku? Bukankah justru itu adalah hal yang baik? Apalagi jika buku yang kita baca adalah buku yang mengajarkan kebaikan seperti buku motivasi, pengembangan diri dan lain sebagainya.

Saya kemudian menjawab pertanyaan peserta tersebut bahwa tidak perlu bahkan jangan kita malu untuk membaca. Karena membaca adalah aktivitas kebaikan. Sebaliknya kita perlu “membuat malu” lingkungan sekitar. Lho kok begitu? 

Iya membuat malu mereka karena mereka tidak membaca. Padahal mereka punya potensi yang sama dengan kita. Diberikan waktu, penglihatan, fasilitas yang cukup untuk membaca tetapi tidak membaca. Malah malas atau bahkan menghindar dari aktivitas membaca. 

Bagaimana, Anda setuju?

Salam #MembacaItuNikmat


Pertanyaan 7:

📚 Saya kan sudah beli buku, buku yang memang saya perlukan untuk menambah wawasan sejarah, ternyata tidak sesuai ekspektasi. Gaya penulisannya itu berupa novel, jadi bias antara mana sejarah asli dengan bumbu novel tersebut. Dan terus terang saya jadi segan membacanya. Bagaimana menurut bapak ?

Jawaban 7:

Ya kadang saya mengalami ini. Padahal sudah baca reviewnya yang katanya bagus2. Tapi ya itu, kadang buku itu bagus menurut orang lain tapi belum tentu menurut kita. Dan sebaliknya.

Fokus saya membaca itu harus dinikmati. Kalau ternyata ekspektasi kita salah, saya biasanya buru2 saja membaca buku itu. Cuptaw (cukup tahu) saja. Lalu saya segera beralih ke buku lain yang saya tahu lebih banyak manfaatnya kalau saya baca.

Ini pentingnya juga punya wish list / reading list yang banyak. Agar tidak kehabisan bahan bacaan.


Pertanyaan 8:

📚 Apakah bagus jika membca buku tiap hri berbeda2, dbuat jadwalnya. Spt senin kitab tauhid, selasa utshul tsalatsa, dst.. Atau lebih efisien satu-persatu sampai selesai?

Jawaban 8:

Namanya membaca secara seri atau paralel. Keduanya tidak masalah. Membaca Serial artinya kita baca satu per satu setiap buku. Satu selesai baru lanjut yang berikutnya. Begitu seterusnya.

Tetapi saya sering membaca secara paralel dua atau tidak buku sekaligus. Jadi dibaca bersamaan. Maksudnya belum selesai buku ke-1 sudah baca buku ke-2. Lalu baca buku ke-1 lagi, lalu kembali baca buku ke-2 lagi hingga semuanya selesai. Cara spt ini membantu saya supaya tidak bosan. Biasanya saya paralelkan buku yang berat dgn buku yang ringan.


Pertanyaan 9:

📚 Saya type visual yang suka sekali membaca cepat, kelemahan di analytic, nah untuk bisa mengatasi kelemahan saya apakah harus memaksakan diri untuk mempunyai semacam rem agar tidak bablas terlalu cepat Pak?

Jawaban 9:

Yang jadi acuan adalah kebutuhan kita. Apa yang ingin kita peroleh dari apa yang kita baca? 

Saya bisa baca buku Disruption Prof Rhenald Kasali dalam waktu 2 pekan. Tapi buku Al Hikam Ibnu Athailah sudah 1 tahun lebih masih saya nikmati halaman demi halamannya.

Jadi sesuaikan saja dengan kebutuhan membaca kita.


Pertanyaan 10:

📚 Pak, bolehkah dalam satu waktu membaca beberapa buku? Misalnya dalam 1 pekan, ada 3 judul buku yang dibaca. Biasanya kalau saya jenuh dengan 1 buku, beralih ke buku lain. Nanti kembali ke buku awal... 

Tapi kadang jadi lupa juga, bukunya tidak dibaca lagi ..

Apa ada cara untuk meningkatkan konsisten baca buku ini?

Jawaban 10

Ini di atas sudah saya jelaskan. Teknik membaca buku paralel.

Ini contohnya saya sedang membaca kedua buku ini bersamaan.

tinggal atur waktunya saja sesuka kita.


Pertanyaan 11:

📚 Pak apakah perlu dibuatkan jadwal membaca dalam waktu sepekan? Sedangkan saya ada kendala dilarang baca dan beli buku sama ortu.

Jawaban 11:

Bisa ya bisa tidak. Tergantung level membaca kita. Kalau membca sudah menjadi kebutuhan, sama seperti makan, tidak perlu dibuat jadwal, kita pasti akan mencari waktu sendiri untuk membaca. Saya sendiri punya teknik baca "Ngemil".

Kalau tidak boleh beli buku ga usah khawatir, ada iPusnas koq. Gratis.

Nanti di WS saya akan kasih tahu beberapa aplikasi di HP yg lainnya yang bisa membantu menambah koleksi bacaan.


Pertanyaan 12:

📚 Saya sangat hobby membeli buku, sampai merelakan tak jadi beli yang lain asal buku bisa kebeli, nah.. Saya itu terobsesi, pada saat buku mulai dibaca, buanyak sekali godaannya,, ngantuk, ada hal lain sampai harus hening,

Bagaimana caranya agar minat baca saya lebih tinggi lagi,, karrna buku-bukunya sangat berguna untuk karir saya.. Terima kasih 

Jawaban 12:

1. perbaiki mindset membaca. Bahwa membaca adalah jalan untuk kita menjadi lebih baik lagi. Banyak sekali manfaat yang akan kita dapatkan dengan membaca. Artinya merugi sekali kalau kita, yang sudah diberikan kemampuan secara fisik, apalagi mampu beli buku, tapi tidak bisa membacanya.

2. Belajar Ilmu Membaca. Sama seperti naik mobil, memasak, dll ada ilmunya. Membaca itu ada ilmunya. Insya Allah tidak terlalu sulit. Di WS saya bagi ilmu membaca saya

3. Ikut komunitas membaca dan biasakan One Week One Book.


Closing Statement

Bismillah, 

Terima kasih malam ini saya senang sekali bisa berbagi kepada rekan-rekan semuanya tentang aktivitas membaca.

Jawaban yang saya berikan, saya sendiri masih kurang puas memberikannya. Maunya ingin menjelaskan lebih banyak lagi. Karena keterbatasan waktu, ini yang bisa saya berikan malam ini. Semoga kita bisa bertemu di Worskhop 18 November nanti, karena Workshop membaca itu jaraaaaaaaaaaaang sekali. Kalau pun ada, biayanya mahal. Saya mengamati, tren membaca hari ini akan semakin kuat. Kuasai tekniknya dari sekarang. Menunda lagi sama saja menghilangkan kesempatan untuk membaca lebih banyak.

Workshop ini pertama di bekasi. Dan saya belum tahu kapan akan kedua kalinya. Maklum, saya masih “sendirian” mengelola WS ini jadi belum punya jadwal rutin. Sebelumnya saya juga diundang ke Bandung oleh RB Literasi Bandung bulan Maret kemarin. Alhamdulillah sudah Workshop yang ke-20 dan yang nanti di Bekasi ini akan jadi yang ke-21

Semakin ke sini, saya mendapatkan materi2 baru yang berbeda dari sebelumnya. Khusus untuk Workshop nanti, saya juga akan membuka kesempatan Program *Mentoring One Week One Book*. 100 gratis untuk peserta Workshop. Saya akan jelaskan teknisnya di sana.

Sekian closing dari saya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan untuk Guru Rumah

Renungan untuk Guru Rumah Pemaparan Dari Miss Rina Mari kita mengenal para Ummahatul mukminin 1. Asiyah istri Firaun 2. Khadijah Binti Khuwa...