Notulensi Kuliah Whatsapp
Tema: "Gawat Darurat Anak saat Bencana"
Narasumber: Kang Idzma (Kidzsmile)
Waktu: 18 Desember 2018
Pukul: 20.00 ~ 21.00
Lokasi: WAG Relay Kulwap Gadar Anak 2
Moderator: dr. Uthie, Lintang
Materi Kuliah Whatsapp
halo Assalamualaikum. senang bisa hadir disini, maaf agak telat karena baru pulang aktifitas lapangan.
Kita mulai dari pertanyaan pertama:
*Apakah kita mendidik anak untuk berani dan bisa mengambil keputusan? contoh paling gampang "memilih baju yang sesuai keinginan*
Silakan diijawab dalam hati. seberapa banyak kita memberi keleluasaan anak untuk mengambil keputusan?
Kenapa? karena keputusan-keputusan saat darurat itu diambil dengan cepat, orang yang biasa mengambil keputusan akan bisa bertindak lebih baik. Keputusan cepat ini diambil berdasarkan apa yang telah terprogram lewat latihan berulang dan juga kemampuan dalam mengambil keputusan. Latihan berulang nanti kita bahas, sekarang bagaimana kemampuan anak dalam mengambil keputusan? Seberapa Sering kita stimulasi? Memilihan baju? Memilih buku? Memilih main apa? Memilih liburan apa? Memilih jalan pulang? dll.
Nah bagaimana di keluarga ayah bunda?
Sudah memberi anak keleluasaan dalam mengambil keputusan? tentu saja juga mereka belajar menanggung konsekuensinya
Nah lanjut ke pertanyaan selanjutnya:
Seberapa akrab dengan gelap?
Apa respon ayah dan ibunya terhadap gelap?
Ayah atau ibunya berani atau takut dalam gelap?
Jika mati lampu tiba2 apa respon ayah atau ibunya?
Persepsi apa yang kita tanamkan pada anak tentang gelap?
👩⚕️ oo.. jadi sepaket ya..
Keleluasaan memilih, disertai kesiapan menanggung konsekuensi dari pilihannya.
Respon anak terhadap gelap ini akan mempengaruhi respon anak saat bencana terjadi. kenapa? karena ketika bencana terjadi, biasanya diikuti matinya lampu. Keadaan akan gelap gulita. Maka respon anak terhadap gelap menjadi penting. Ia tetap tenang saat gelap. Untuk itu, penting untuk membiasakan anak dalam gelap. Caranya, dengan membuat aktivitas menyenangkan saat gelap. Bermain tak umpet dalam gelap, main bayangan dalam gelap dll
Selain itu, anak perlu tahu dimana letak senter. Simpan senter atau lampu emergency di tempat yang mudah diakses anak. sehingga ketika kondisi gelap gulita, senter bisa segera ditemukan.
Kondisi ini juga berhubungan dengan bagaimana anak bertahan hidup dalam kondisi minimalis (tanpa lampu, tanpa AC dll) dan juga tidur di tempat yang tak nyaman.
👩⚕️ Jadi saat anak terbiasa tidak panik saat gelap, maka ketika bencana datang, anak bisa lebih tenang ya.. baik baik..
Lanjut ya...
Sudahkah kita membuat anak mengenali detail rumahnya?
Darimana saja ia bisa keluar ~ masuk.
Ini penting karena ini akan mempengaruhi kemapuan dia dalam meloloskan diri saat kondisi darurat terjadi
- Ajari mereka untuk mengenali 2 jalur keluar dari setiap ruangan (misal pintu dan jendela).
- Ajari mereka dimana tempat aman untuk berkumpul setelah keluar dari rumah. Yang perlu ditegaskan ialah, tempat aman itu Keluar Rumah. Tempat aman ini Tidak Ke Loteng, Tidak Ke Kamar Mandi, Tidak Ke Lantai Atas. tapi keluar rumah.
¤ Ciri-ciri tempat aman:
- Jauh dari bahaya (rumah yang terbakar, bangunan, dll)
- Lapang
- Bisa diakses jika perlu evakuasi
Kita bisa mengajak mereka eksplorasi langsung. Ajak mereka mengenal setiap sudut rumah dan lingkungannya.
👩⚕️ Wah.. jadi perlu dijelaskan secara detil ya
Nah sekarang coba liat ruangan di sekitar ayah dan bunda. jika ada kondisi darurat, dimana jalur keluarnya?
Lebih tepat jika eksplorasi langsung sama anak. ajak mereka coba semua jalur keluar yang ada.
👩⚕️ oh ya betul.. kalau hanya dijelaskan, belum tentu inget ya.
mesti langsung dicobain. Noted.
Selanjutnya ialah sudahkah kita mengkondisikan Rumah kita sebagai rumah yang aman?
a. Adakah sudut runcing
b. Adakah kabel2 terjulur tak beraturan?
c. Alat listrik sudah diamankan?
d. Benda tajam dan panas sudah disimpan di tempat yang tak mudah dijangkau anak?
e. Adakah benda-benda lain yang sekiranya membahayakan?
f. Adakah benda-benda yang menghalangi jalan keluar? (kardus di depan pintu dll)
Nah selain itu, cek juga apakah struktur bangunan rumah kita baik, adakah benda2 yang mudah jatuh jika ada gempa dll
Jika masih blm aman, perbaiki. Karena korban akibat gempa itu bukan diakibatkan oleh gempa, tapi bangunan dan benda-benda.
coba sekarang perhatikan rumah kita, Amankah?
👩⚕️ wah.. banyak ceklistnya nih..
yuk kita ceki-ceki rumah, lihat sekeliling 👀
Oke sudah semua? Nah terakhir, menyelamatkan diri itu perlu kemampuan motorik yang prima. Sudahkah kita menstimulsi anak-anak untuk dapat melompat, Memanjat, berlari, merangkak dll dengan baik?
Seberapa sering anak beraktifitas fisik sehingga perkembangan motoriknya berkembang baik.
Itu adalah kemampuan dasar yang perlu dimiliki setiap anak (lebih tepatnya semua orang).
Untuk teknik menyelamatkan diri saat gempa bisa diunduh poster dari BMKG di:
https://www.bmkg.go.id/gempabumi/antisipasi-gempabumi.bmkg
Ayah dan bunda juga bisa baca buku saku siaga bencana dari BNPB. Bisa diunduh di:
https://siaga.bnpb.go.id/hkb/po-content/uploads/documents/Buku_Saku-10Jan18_FA.pdf
Kira-kira seperti itu ayah & bunda. kita bisa berdiskusi......
👩⚕️ Ok, jadi setelah rumah kita amankan, anak terbiasa dengan gelap, tau jalan keluar dan menuju kemana, juga perlu ketrampilan untuk sigap saat bencana ya..
warbiasya.. ini jadi bahan refleksi kita.
Sejauh mana kita telah menyiapkan diri, keluarga dan anak2 kita untuk siap menghadapi bencana.
Ternyata banyak juga yang perlu kita siapkan
Mudah-mudahan bisa jadi gambaran ayah bunda semua ya
baiik... Masih pada On kan? 😊
saya buka sesi diskusi.
Silahkan yang ingin bertanya bisa mengacungkan tangan ☝
Diskusi Tanya Jawab
Pertanyaan 1:
❓ Apa saja yg bisa diajarkan ke anak agar dpt siaga saat bencana banjir? Terima kasih.
Jawaban:
https://siaga.bnpb.go.id/hkb/po-content/uploads/documents/Buku_Saku-10Jan18_FA.pdf
ada di halaman 40. Silakan dibaca..
Pertanyaan 2:
❓ Baik. Terimakasih atas kesempatannya. Bagaimana mengajarkan anak untuk tetap siaga bencana ketika berada di sekolah? Apakah ada hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian? Atau ada kurikulum tertentu untuk itu?
Jawaban:
Butuh latihan di sekolah bu. latihan yang melibatkan seluruh masyarakat sekolah. kami di kidzsmile punya program itu. kami membuat pendidikan bencana perusia perkembangan. nanti kita bisa ngobrol lebih jauh ttg ini.
Tanggapan:
✋ Kidzsmile berarti bisa diundang ke sekolah ya kak?
✋ Boleh Kak. Terimakasih banyak kalau ada kesempatan ini. dr.Uthie, saya boleh komentar ini kah?
👩⚕️ Boleh banget. Wah paaasss nih...
Kidzsmile sering banget ngisi hal-hal ini.
✋ Kebetulan saya dan suami mendirikan sekolah di Depok. Dan kemarin ketika kejadian gempa di Lombok lalu Palu dan masih terus sampai sekarang, kami terpikir untuk mengadakan kegiatan mitigasi bencana. Tapi belum paham kemana harus mencari narasumber atau pelatih.
Ada kakak tingkat yang share link grup ini. Alhamdulillah ketemu.
Naah ini gimana prosedurnya?
Apa saya wapri dr. Uthie aja?
J: Nanti japri saya saja ya mba. Buat sekolah memang agak beda. Krn ada desain yg lebih sulit. Melibatkan banyak anak😊
Penutup
Saya pamit ya, terima kasih ayah dan bunda semuanya
👩⚕️ Terima kasih pak idzma. Semoga jadi amal jariyah ya.. Bagi ayah bunda yang masih ada pertanyaan, silahkan sampaikan melalui link gform berikut :
https://goo.gl/forms/Ft1zUUOglH8hGyjm2
InsyaAllah akan dijawab oleh kak Idzma. Dan nanti akan kami tampilkan di website menyusui.info
Sebelum ditutup, kami ucapkan terima kasih untuk kak Idzma yang sudah bersedia meluangkan waktu untuk sharing dan berbagi ilmu dengan kita semua.. Semoga berkah dan bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar