Selasa, 10 Mei 2022

Mengelolah Stres Pengasuhan

MENGELOLAH STRESS PENGASUHAN

Nara Sumber: Khotimatun Na'imah, S.Psi., S.Pd.I


Hai mak 😍😍 sudah teriak berapa kali hari ini ? 

"Ih, suami gak mau bantuin sih?" 

"LDR gini-gini amat ya.." 

"Duh, pusiiiiiing saya kalau anak-anak pada rempong gitu"


Pernah gini kah? 

Atau, Aku baik-baik saja? 

Aku bahagia kok? 

Aku mah bersyukur aja.. 


Nah, hal-hal di atas itu biasa disebut dengan stres. Eittss, kok baik-baik saja disebut stres juga sih? 

Menurut ahli psikologi perkembangan, Santrock (2005). Stres adalah respon individu terhadap keadaan atau peristiwa yang mengancam individu tersebut dalam mengatasi stres. 

Nah, respon yang negatif menimbulkan namanya distres, respon positif menimbulkan eustres

Di dalam mengasuh sendiri terdapat aktivitas yang berhubungan dengan pemenuhan pangan, pemeliharaan fisik, dan perhatian terhadap anak (Bahar, 2002). Stres Pengasuhan merupakan ketidakberfungsian peran orangtua dalam mengasuh serta berinteraksi dengan anak yang disebabkan adanya ketidaksesuaian respon orangtua dalam menanggapi masalah anak, sehingga akan mempengaruhi kelangsungan hidupnya. 

🧸Aspek-aspek stres pengasuhan (Schohib, 2000) yaitu :

1. Pengalaman stres yang dialami orangtua memiliki indikator :

*Perasaan bersaing*

*Isolasi sosial*

*Pembatasan peran orang tua*

*Hubungan dengan pasangan*

*Kesehatan orangtua*

*Orangtua yang depresi*


2. Anak yang sulit, indikatornya 

*Kemampuan anak untuk beradaptasi*

*Tuntutan anak*

*Perasaan anak*

*Perilaku anak yang terlalu aktif*


3. ketidakberfungsian interaksi orangtua-anak, indikatornya :

*Penguatan anak terhadap ibu*

*Rasa penerimaan*

*Kelekatan*


Lalu bila tidak dikelola, apa dampaknya? 

Jelas, akan berpengaruh kepada kemampuan sosial, emosi dan akademik

Hal sederhana apa yang bisa dilakukan untuk mengelola stres menurut National Safety Council (2004)? 

teknik relaksasi, ketrampilan coping yang efektif dan gaya hidup yang lebih sehat πŸ’ͺ

Lebih jauh lagi, segera konsultasi kepada *konselor* atau *psikolog* terpercaya dan berkompeten di bidangnya, di wilayah masing-masing dan bila Anda berada di wilayah Soloraya, Anda sudah pasti tahu akan berjumpa dengan siapa Atau yang jauhpun masih boleh untuk menghubungi via WA.

_hirup nafas dalam-dalam dan hembuskan pelan-pelan

πŸ“˜Rujukan :

1. Bahar, Z. 2002. PD dan Karakteristik Individu Yang Memberikan. Jakarta : Rineka Cipta.

2. National Safety Council. 2004. Manajemen Stres. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.

3. Santrock, J.W. 2005. _Life Span Development Perkembangan Masa Hidup_ . Jakarta : Erlangga.

4. Schohib, M. 2009. Pola Asuh Orangtua. Jakarta : Rineka Cipta.


Tanya Jawab

Pertanyaan 1

Nama: Fathiin Khoiriyah

Tips dan triknya mengasuh anak untuk single parent

Jawaban:

Menerima keberadaan diri dan anak dengan sepenuhnya, sering-sering berkumpul dengan lingkungan yang memberikan energi positif, ajak serta anak untuk dapat memberikan pendapat mengenai hal-hal kecil di rumah.


Pertanyaan 2

Nama: Fitriyah

Mohon tips menjaga kewarasan dlm mendampingi 3 anak yang salah satunya ABK 

Jawaban:

Pastikan diri hadir utuh dan penuh ketika bersama anak, indikatornya apa ? Mata Anda selalu berbinar ketika menatap mata anak-anak, penuhi dengan rasa syukur dan berkomitmen untuk membersamai anak, hela nafas sejenak bila perlu.

○ Tanggapan:

Terimakasih untuk tips nya mbak Khotimatun⁩. Ketika kondisi emak waras lahir batin, in syaa Allah semua baik-baik saja.. Segala keributan yang tercipta terasa damai-damai saja di hati, namun bila kondisi emosi emak lagi setengah waras karena berbagai hal biasanya lepas kontrol, terutama si anak ABK yang tidak bisa nerima nasehat secara langsung.. mohon pencerahannya πŸ™

Jawab:

Eh, sebenarnya semua anak itu ABK lho.. Tinggal kebutuhannya saja yang berbeda-beda, dan untuk itulah kita dihadirkan oleh Allah menjadi OBK - Orangtua Berkebutuhan Khusus jugaπŸ™‚πŸ€­

Jadi terus uji coba berbagai cara untuk kelola stres, sampai nemuin pola yang tepat.

○ Tanggapan:

Nah teknis kelola stress ini mbak.. Bisa dijelaskan detail?

Jawab:

Bila stres tidak dikelola dengan baik, bisa muncul kecemasan, bila kecemasan tidak tertangani, bisa muncul depresi, bila depresi tidai tertangani, bisa muncul ide bunuh diri. Dan tema yang diangkat di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 10 Oktober adalah bersama cegah bunuh diri.

.

.

Yuk, sayangi diri kita sendiri Moms πŸ₯°


Pertanyaan 3

Nama: Yeni

Saya sering ribut sama pasangan jadi kerasa banget ngaruh ke anak (14m). Komunikasi saya dan suami kurang baik. Kami sama-sama punya luka pengasuhan masa lalu.jadi rasanya campur aduk.Ya ngadepin sikap suami ya sayapun perlu dimengerti ya harus merawat bayi. Saya bahagia menjalani peran sebagai ibu namun distraksinya itu bkin kurang fokus.

Jawaban:

Mba Yeni, saya meyakini, kejadian apapun yang terjadi dalam keluarga, adalah tanggung jawab dua belah pihak antara suami dan istri. Untuk bisa fokus dalam mengasuh, niatkan dalam hati, sampaikan dengan lisan mengenai ketidaknyamanan kepada pasangan, bila perlu cari mediator untuk bisa membicarakan hal tersebut, tentu dengan kepala dingin.


Pertanyaan 4

Nama: Nurul-Banjarmasin

Bagaimana kalau luka batin dimasa kecil selalu mengganggu aktivitas pengasuhan, karena sampai menjadi orangtua pun luka itu masih sering hadir, yang menimbulkan stress dan berefek kepada emosi saat menghadapi anak.

Jawaban:

Mba Nurul, hal yang mba Nurul sampaikan disebut sebagai inner child dan perlu mengetahui akar masalahnya sehingga dapat diberikan penanganan yang tepat. Bila berkenan nanti dapat WApri saya, saya ada referensi Psikolog di Banjarmasin.


Pertanyaan 5:

Assalamualaikum mbak, saya Dewi

Masih bisa bertanyakah? 

Bagaimana mengelola emosi terhadap anak-anak terutama saat badan sudah lelah tapi anak-anak masih berulah. Saya ibu 4 anak dengan 1 balita dan 1 bayi, LDR dengan suami. Terima kasih πŸ˜ŠπŸ™πŸΌ

Jujur mbak, saya masih sering teriak-teriak. Apalagi kalau sekali dibilangin nggak manut...

Anak ke-3 saya, 3 tahun paling lengket. Semua harus bunda dibantu kakaknya pun nggak mau, jadi saya merasa lebih capek.

Jawaban:

Waalaikumsalaam Mba Dewi, saya bisa memahami bagaimana para pejuang LDR mengelola dirinya. Saben weekend, saya pun juga sering ditinggal suami kerja. Mengasuh empat anak tentu saja berat, tapi kita bisa ngeset pikiran bahwa : *anak bukan beban* 

Sehingga, apapun yang terjadi, mereka adalah teman kita. Soundingkan ke anak-anak ketika mereka tidur, maafkan ibu, besok kita kerjasama ya di rumah..  

InsyaAllah akan membantu mengurangi rasa tidak nyaman.. Juga, ketika henda berteriak pada anak, duduklah, berbaringlah, bernafas dengan lebih dalam dan bilang, stop, berhenti, atur nafas lagi, baru berhadapan dengan anak.


Pertanyaan 6:

Saya ibu rumah tangga dari 2 putri usia 3 tahun 1 bulan dan 1 tahun 7 bulan. Sebelumnya saya wanita karir, tapi sejak memiliki anak saya memutuskan untuk dirumah mengurus anak sendiri tanpa nenek ataupun pengasuh/ pembantu. Saya juga baru merantau jauh dari saudara/ ortu di wilayah baru (belum ada 1 tahun).

Pertanyaan: Entah kadang saya merasa bosan dengan pengasuhan anak. Bagaimana solusinya?

Jawaban:

Kepada emak yang barusan memberi pertanyaan πŸ™‚ 

Rasa bosan itu pasti, ibarat ada siang, ada malam.. nah, yang perlu adalah, niteni kapan tanda-tanda bosan akan muncul, ingat-ingat lah hal yang membuat selalu bergairah bila sedang bersama anak. InsyaAllah rasa bosan akan berangsur-angsur memudar.


Pertanyaan 7:

Nama: Tietien - denpasar

Mbak Mohon solusinya... anak saya boy usia 2 tahun 10 bulan sejak 2 minggu lalu sakit perut karena konstipasi dan maag... nah seminggu lalu tgl 7 okt saya melahirkan anak ke-2... Karena ada penambahan anggota baru, kakaknya ini jadi sering mengeluh sakit perut. Puncaknya dari tgl 9 sampai hari ini setiap malam selalu rewel menangis lama lebih dari 1 jam mengeluh sakit perut... Saya sudah ke dokter 2x dan pijat, usahain semuanya, menurut saya sakit perutnya sudah sembuh tapi sampe skr berlarut dijadikan keluhan untuk mencari perhatian saya... Saya sudah mencoba setiap selesai menyusui baby segera bermain dengan kakak, tetapi tiap malam masih rewel nangis sejaman lebih... Apa mungkin kakak sedang mengalami psikosomatis ya mba? Apa yang harus saya lakukan untuk healing balita saya ini? hiks sedih dan menguras energi sekali di fase ini... mohon bantuan.

Jawaban:

Mba Titien, pasti bahagia campuraduk ya dengan situasi seperti itu, 

Kalau berkaitan dengan fisik, sebaiknya konsulkan dulu ke DSA, bila dari DSA secara fisik aman, baru kunjungi psikolog, boleh WApri untuk referensi psikolog area Denpasar , karena saya pernah menangani beberapa kasus seperti ini dan memang sumbernya dari bonding ibu-anak.


🐣🐣🐣

Baik, karena waktu telah menunjukkan pukul 21.05, saya bagikan oleh-oleh yang dapat disimpan, dan dituliskan setiap malam jelang tidur.. Semoga, oleh-oleh ini dapat membantu mamak untuk mengelola stres di keseharian..

Rutinkan Psychological Check up terdekat πŸ˜ƒ


*Oleh-olehnya Moms*

Hari ini Saya bersyukur untuk:

1. 

.

.

Sebelum tidur, saya maafkan:

1. 

🀭

.

.

Esok saya:

1. 

🀩

.

.

Saya akhiri malam dengan memohon ampunan, rahmat dan petunjuk dari Allah.. πŸ˜‡

.

[...'s Jurnal]


🐣🐣🐣

Terimakasih untuk perhatiannya, sampai jumpa di lain kesempatan dengan situasi yang lebih membahagiakan 🀩🀩

Mohon maaf lahir batin

Wassalaamualaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan untuk Guru Rumah

Renungan untuk Guru Rumah Pemaparan Dari Miss Rina Mari kita mengenal para Ummahatul mukminin 1. Asiyah istri Firaun 2. Khadijah Binti Khuwa...